Rabu, 29 September 2010

Pentingnya Latihan Menangkis di Karate

Karate diciptakan oleh master2 zaman dahulu adalah untuk mempertahankan diri, bukan untuk menyerang. Karena serangan Karate bisa sangat membahayakan Jika digunakan sembarangan maka akan mencelakai orang. Orang yang jadi korban bisa jadi cacat atau meninggal. Karena saking bahayanya ilmu Karate ini, maka oleh master2 dahulu diciptakanlah jurus/Kata yang tekniknya kebanyakan didominasi oleh tangkisan. Hal ini dilakukan dengan tujuan agar nantinya karate diharapkan tidak disalahgunakan dalam pengamalannya dikemudian hari. Seperti kita tahu bahwa dalam prinsip Karate tidak ada yang namanya menyerang terlebih dahulu alias jika kita diserang baru kita membela diri. Itulah sebabnya dalam setiap jurus Karate selalu dimulai dengan tangkisan. Dalam setiap tehnik Beladiri Karate selalu ditekankan untuk mempertahankan diri/melindungi diri terlebih dahulu, baru kemudian menyerang. Melindungi diri terlebih dulu maksudnya si pelaku karate dituntut untuk terus memprioritaskan belajar dan melatih gerakan tangkisan secara konsisten dari pada melatih gerakan memukul atau menendang. Di sini setiap murid karate ditekankan untuk lebih banyak belajar dan melatih tangkisan ketimbang pukulan. Hal ini bukan berarti melatih pukulan/tendangan dinomor duakan tetapi dalam pertarungan sebenarnya orang yang mempunyai skill menangkis yang lebih baik memiliki kemungkinan untuk menang lebih besar, walaupun skill pukulannya rendah atau paling tidak dalam kondisi terburuk orang tsb walaupun tidak slalu menang dalam pertarungan tapi ia dapat meminimalisir tingkat bahaya serangan musuh/dapat menahan gempuran serangan lawan sehingga tingkat cedera pada dirinya dapat diminimalisasi sekecil mungkin. Sekarang kita bandingkan dengan sebuah contoh:
  • Si A belajar dan melatih tangkisan serta pukulan dengan kompasisi: latihan tangkisan =80%, latihan pukulan/tendangan=20%
  • Si B belajar tangkisan dan pukulan dengan komposisi: latihan tangkisan=20%, latihan pukulan dan tendangan=80%
Ketika mereka berdua diadu dalam sebuah pertarungan, manakah diantara mereka yang menang? Apakah si A yang mempunyai pertahanan yang paling kuat atau si B yang mempunyai pukulan dan tendangan paling kuat dan cepat? Jawabannya adalah yang menang si A, karena sekuat dan secepat apapun si B melancarkan pukulan, pukulannya akan selalu meleset/tertangkis oleh si A, dan ketika kemudian si A membalas dengan menyerang melalui pukulannya ke si B, mungkin pada tahap ini serangan pukulan yang dilancarkan si A kualitasnya tidak sebagus pukulan yang dilancarkan si B. kualitas pukulan si A boleh jadi dari segi kecepatan rendah, dan dari segi kekuatan atau bobot pukulan juga rendah. Sehingga pukulan si A belum bisa segera membuat kapok si B atau menjatuhkan si B. Tapi lama-kelamaan seiring dengan akumulasi pukulan yang masuk ke tubuh si B, pukulan yang lemah sekalipun dapat mencedrai si B dan akibatnya si B ambruk ke tanah (kalah).
Melatih keterampilan menangkis juga membantu kita dalam bertahan dalam suatu pertarungan. Musuh yang melancarkan serangan terus-menerus secara bertubi2 tapi selalu berhasil kita tangkis, lama kelamaan akan menguras energi musuh juga, sehingga lambat laun kecepatan pukulannya akan melambat bahkan berhenti sama sekali. Di saat pukulannya lambat terbukalah peluang/celah untuk kita memukulnya.
Latihan menangkis juga dapat menghindarkan tubuh kita dari cedera yang serius akibat pukulan telak musuh. Sehingga kalau saat menit pertama saja kita sudah kena pukul telak dan terhuyung-huyung, bagaimana jika kita akan bertarung di menit2 selanjutnya, pasti lebih berat.
Dalam hal ini bukannya penulis mengabaikan latihan memukul/menendang. Tidak sama sekali tidak! Tetapi penulis hanya ingin sekedar meluruskan kembali muksud dan tujuan latihan karate. Penulis perhatikan banyak diantara para siswa2 Karate yang lebih enak melatih Karatenya hanya sebatas teknik memukul atau menendang saja, sedangkan mereka tidak bergairah untuk melatih tangkisan. Waktu mereka berlatih di Dojo, mereka terpaksa harus mengikuti sensei mereka dalam melakukan gerakan2 termasuk teknik tangkisan. Tapi teknik tangkisan yang mereka latih di Dojo atas intruksi senseinya tidak membuat mereka senang. Mereka tidak menghayati gerakan tangkisan yang mereka lakukan. Sesudah sampai di rumah mereka melupakan semua latihan teknik tangkisan waktu di Dojo, mereka kembali hanya melatih pukulan secara berulang2 tanpa melatih tangkisan sedikitpun. Mereka berlatih di rumah hanya bergairah untuk melatih pukulan saja. Sebenarnya ini tidak salah, banyak Karateka yang berlatih memukul Makiwara di rumah. Maksud penulis latihlah pukulan sampai baik dan perbanyaklah latihan Tangkisan, karena tangkisan dapat melindungi anda dari cedera dan kekalahan.

Senin, 27 September 2010

Mamfaat Olah Raga bagi Kesehatan

Mamfaat Olah Raga bagi Kesehatan Mental dan Jasmani

Manfaat olahraga Karate untuk kesehatan tubuh kita memang sudah lama terbukti. Latihan Karate tidak hanya penting untuk memelihara kebugaran fisik tetapi juga kesehatan mental. Dengan kita berlatih karate otomatis kita menggerakan tubuh kita sendiri (berolah raga). Jangankan berlatih Karate, hanya sekedar menggerakkan tubuh saja selama 10 menit setiap hari kesehatan mental kita akan meningkat cepat. Dalam temuan barunya Daniel M. Landers, profesor ilmu kesehatan fisik dan olahraga dari Univeritas Arizona menemukan adanya mamfaat lainnya dari olah raga yaitu:
daya pikir akan bertambah jernih dan yang menggembirakan dapat mengurangi ketegangan alias stress serta membuat perasaan menjadi riang selalu. Menurut Landers ada lima manfaat olahraga yang dapat menyehatkan mental kita.

1. Olahraga mengurangi stres

Setiap manusia normal pernah mengalami stres atau ketegangan. Apakah stres tersebut disebabkan karena masalah ekonomi seperti inflasi atau devaluasi, masalah pergaulan atau retaknya hubungan suami istri, urusan kantor yang tidak pernah selesai, ujian akhir yang akan dihadapi, keputusan salah yang telah diambil atau mungkin keragu-raguan untuk mengambil keputusan.

Semua manusia pernah mengalami stres; dan Anda harus tahu bagaimana mengatasinya! Banyak oarang menderita penyakit, putus asa, bahkan mati mendadak disebabkan stres!

Bagaimana caranya Anda dapat mengindari stres? Ternyata olaraga dapat menolong Anda untuk mengatasi stres. Bagaimana? Untuk itu kita perlu melihat bagaimana kerja otot yang kita miliki. Berolahraga dapat membantu kita mengurangi kegelisahan hati dan bahkan dapat melawan kemarahan.

Alasannya, kalau jantung kita bekerja pada saat berolahraga, maka otomatis konsentrasi pikiran tidak akan terfokus pada urusan pekerjaan lagi. Selain dapat mengalihkan pikiran, aerobik yang rutin juga dapat meningkatkan ketahanan kardiovaskular, sehingga nantinya kita dapat bersikap tidak terlalu berlebihan dalam menyikapi suatu masalah. Aktifitas yang terbukti efektif dalam melawan ketegangan otak adalah aerobik macam berjalan kaki, bersepeda, renang, jogging dan yoga.

2. Olahraga dapat meningkatkan kekuatan otak

Sudah bukan rahasia lagi kalau kegiatan fisik yang rutin dilakukan bisa meningkatkan daya reaksi, konsentrasi, kreativitas dan kesehatan mental kita. Hal ini dikarenakan tubuh memompa lebih banyak darah sehingga kadar oksigen dalam peredaran darah juga meningkat yang ujungnya mempercepat pemasukkan darah ke otak. Para ahli sepakat kalau otak cukup mendapat asupan darah maka reaksi fisik dan mental seseorang akan meningkat.

3. Mempengaruhi hormon Endogenous opioids

Dalam keajaiban tubuh manusia, para ilmuan baru-baru ini telah menemukan satu sistem hormon yang berfungsi sebagai morphine yang disebut endogenous opioids. Hal ini cukup menarik perhatian sebab reseptornya didapatkan di dalam hipotalamus dan sistem limbik otak, daerah yang berhubungan dengan emosi dan tingkah laku manusia.

Sistem hormon endogenous opioids, salah satunya ialah beta-endorphin, bukan hanya mengurangi perasaan nyeri dan memberikan kekuatan menghadapi kanker saja, tetapi juga menambah daya ingat, menormalkan selera, seks, tekanan darah dan ventilasi.

Saat berolahraga, kelenjar pitutiari menambah produk beta-endorphin; dan sebagai hasilnya konsentrasi beta-endorphin naik di dalam darah yang dialirkan juga ke otak, sehingga mengurangi nyeri, cemas, depresi dan perasaan letih.

4. Meningkatkan gelombang otak alfa

Penelitian menunjukkan bahwa olahraga, ada penambahan gelombang alfa di otak. Gelombang otak alfa sudah lama diketahui yang berhubungan dengan rileks dan keadaan santai seperti pada waktu bermeditasi. Gelombang alfa ini terlihat pada seorang yang jogging untuk 20 sampai 30 menit, dan tetap dapat diukur setelah olahraga tersebut berakhir.

Para peneliti mengemukakan bahwa bertambahnya kekuatan gelombang alfa memberikan kontribusi kepada keuntungan kejiwaan dari olahraga, termasuk berkurangnya kecemasan dan depresi.

5. Penyalur saraf otak

Olahraga akan dapat memperlancarkan kegiatan penyalur saraf (brain neurotransmitter) di dalam otak. Hasil penelitian dalam hal ini dapat menyampaikan bahwa olahraga dapat menaikkan tingkat norepinephrine, dopamine, dan serotonin di dalam otak, dengan demikian mengurangi depresi. Telah terbukti bahwa penyalur saraf otak seperti norepinephrine (NE) dan serotonin (5 - HT) terlibat dalam depresi dan schizophrenia.

Tubuh yang sehat hidup dalam ketenangan. Anda tidak akan merasakannya dari dalam keluar keharmonisan dan damai. Bila olahraga akan memberikan kesehatan tubuh yang baik, dan juga ketenangan pikiran serta pencapaian intelek yang lebih tinggi, mengapa kita tidak segera berolahraga dari sekarang.

6. Olahraga dapat melawan penuaan

Penelitian baru-baru ini membuktikan bahwa dengan hanya berolahraga ringan seperti berjalan kaki saja dapat membantu tubuh mencegah penurunan daya kerja otak pada wanita lanjut usia. Semakin lama dan seringnya kegiatan berjalan kaki ini dilakukan maka ketajaman pikiran juga akan semakin membaik.

Hasil terbaik akan didapat dengan menggerakkan tubuh setiap minggu selama sembilan minggu. "Kegiatannya tidak perlu terlalu tinggi intensitasnya, cukup dengan berkeliling saja, yang penting daya pacu jantung kita dapat meningkat," lanjut Landers. "Tapi manfaatnya daya ingat kita akan selalu tajam."

7. Olahraga dapat meningkat perasaan bahagia

Banyak orang yang terkena depresi atau sakit hatinya memakai obat penenang sebagai jalan keluar. Sekarang jalan menuju kebahagian secara alami dapat diraih dengan menggerakkan tubuh secara rutin. Olahraga terbukti manjur dalam meningkatkan hormon penumbuh rasa bahagia dalam otak kita, seperti adrenalin, serotonin, dopamin dan endorphin, yang merupakan pembunuh nomor satu penyakit hati.

Sebuah survey di Inggris melaporkan 83% penderita depresi bergantung pada aktifitas olahraga dalam memperbaiki perasaan hati dan mengurangi kecemasan. Berolahraga selama 16 minggu secara rutin pada orang yang memiliki kadar depresi yang sedang mendapatkan efek bahagia.

Penelitian di Universitas Duke membuktikan bahwa 60% penderita depresi yang menjalani olahraga 30 menit tiga kali seminggu selama enam bulan dapat melawan penderitaan tanpa harus menggunakan obat dokter. Namun bagi penderita depresi yang berat tentu tidak bisa begitu saja lepas dari obat-obatan. Hanya saja banyak dokter sekarang yang memasukkan kegiatan olahraga dalam resep pengobatan mereka disamping obat penenang medis.

8. Olahraga dapat meningkatkan kepercayaan diri

Sekarang rasa percaya diri dapat dicapai tidak hanya dengan mengandalkan keindahan fisik lagi. Sebuah studi kasus di AS membuktikan kalau para remaja yang aktif berolahraga memiliki kadar kepercayaan diri yang sama kuat dengan teman-teman mereka yang memiliki tubuh dan penampilan indah.

Kemantapan diri ini terletak pada hasil yang mereka dapatkan, yakni citra tubuh yang sehat dan kekuatan fisik yang prima, bukan semata giat berolahraga karena terobsesi dengan figur fisik para model di sampul majalah.

Minggu, 26 September 2010

Latihan Karate Shihan Nardi di Jepang

Shihan nardi adalah pendiri Perguruan Pembinaan Mental Karate Kyokushinkai Karate-do Indonesia yang bertempat di kota Batu Malang, perguruan karate Kyokushinkai tsb merupakan pusat dari semua cabang perguruan karate kyokushinkai yang ada di indonesia. Shihan Nardi pernah belajar Karate lansung kepada Master Oyama (pendiri aliran Kyokushinkai) sewaktu dia masih hidup. Nah bagaimana pengalaman dia, belajar Karate dibawah asuhan Master Oyama simak artikel dibawah ini:
Latihan ternyata sangat ketat dan padat serta berat. Khusus yang harus diikuti Nardi setiap hari, karena memang datang ke Tokyo bukan sebagai anggota biasa yang berlatih rata rata dua kali seminggu, tetapi Nardi harus berlatih setiap hari sepanjang minggu, yaitu dari pukul 10.00 – 12.30, lalu dari pukul 15.00 – 17.30 dan pukul 19.00 – 21.30 dengan Jiyu Kumite yang setiap minggunya tidak kurang dari 6 – 8 kali, satu lawan satu, belum lagi setiap hari pasti ada Kumite Bergantian, berhadap hadapan dengan bergesar sehingga masing-masing berjumpa satu sama yang lain. Pada saat berangkat berat badan Nardi 93 Kg merosot dengan drastis setelah 3 bulan berlatih menjadi 72 Kg. Mereka yang berlatih seminggu dua kali saja banyak yang tidak masuk karena rasa sakitnya yang tentunya belum hilang akibat free fighting ini.
Nardi belum pernah sekalipun tertendang atau terpukul hingga jatuh apa lagi berteriak :‘ Maitta’ (I give up) sedangkan karateka Jepang sendiri saat menghadapi pukulan atau tendangan Nardi saat terdesak, sering berseru: ‘Maitta!‘. Bunyi tambur yang berdentam saat akan dimulai latihan dan Jiyu Kumite seakan tetap menggema, dan kenangan itu seakan bangkit kembali bila secara kebetulan ia mendengar kembali bunyi2an serupa.

Dalam waktu satu bulan latihan mencapai jumlah sekitar 90 kali, padahal biasanya seminggu anggota biasa berlatih dua kali maksimal, sehingga dalam waktu satu bulan anggota berlatih sebanyak 9 kali. Dalam perbandingan ini, satu bulan latihan bagi Nardi sama dengan sepuluh bulan latihan anggota biasa, paling sedikit.
Millian S. dari Yugoslavia, teman Nardi satu apartment yang tinggal di kamar bagian bawah, setelah dua minggu berlatih tidak bisa bertahan dan pulang ke negaranya.

Dari cerita di Sekretariat Honbu sering terjadi karateka dari berbagai negara yang coba mengikuti Special Training ini setelah beberapa saat secara diam-diam meninggalkan latihan dan pulang ke negaranya. Mengapa diam-diam? Hal ini disebabkan karena rasa sungkan dan malu kepada Master Oyama, para Pelatih dan rekan berlatihnya.

Sabtu, 25 September 2010

Tingkatan Tujuan Seseorang Belajar Beladiri



Beladiri pada saat ini bukanlah dianggap sebagai alat untuk mempertahankan diri dari keadaan genting tapi cenderung lebih ke arah gaya hidup.

Banyak yang belum tahu sama sekali tentang apa itu beladiri, kebanyakan orang awam hanya melihatb beladiri sebagai teknik untuk berkelahi... walau kenyataannya seperti itu namun beladiri itu sangat dalam dan banyak fungsinya sesuai tujuan...

Banyak juga alasan orang mempelajari beladiri mulai dari ingin menjadi kuat, sekedar hobi, prestasi, bahkan jalan hidup. Namun untuk tujuan berbeda akan menghasilkan hasil yang berbeda...

Sebenarnya beladiri memiliki banyak sekali philosophy kehidupan yang bisa dijadikan sebagai pegangan hidup atau pencarian makna hidup.. inilah yang dicari oleh orang yang menghayati jalan beladiri..

Tahapan belajar beladiri adalah mulai dari

mengenal : dimana kita mulai tau seperti apa beladiri itu dalam bayangan kasar
mempelajari: kita mulai mempelajari dasar dan bentuk beladiri tersebut dan seperti apa
menekuni: disini adalah tahapan dimana kita melatih apa yang sudah kita pelajari berkali-kali
mencintai: dimana kita sudah sangat menyukai dan nyaman dalam mempelajari dan menekuni beladiri yang kita miliki
menghayati: dimana seluruh philosophy kehidupan dan inti dari beladiri tersebut berusaha kita resapi dalam diri

Sedangkan tahap pribadi seseorang dalam belajar beladiri adalah sebagai berikut
1. untuk melukai orang lain
2. untuk menunjukan kebanggan diri/ kekuatan diri.
3. untuk menjadi yang terkuat
4. untuk menjaga kedamaian
5. untuk menjadi tujuan hidup
6. mencari pencerahan

Sayangnya kebanyakan mereka yang menekuni beladiri hanya sampai pada tahap mempelajari dan untuk kebanggan diri



Beladiri sendiri dalam tujuan umum dibagi menjadi dua yaitu SPORT dan TRADISIONAL, dimana ;

Beladiri SPORT bertujuan untuk meraih prestasi tentunya ada jurus-jurus atau gerakan yang dihilangkan dan dilarang sehingga jika digunakan maka akan berakibat pelanggaran. Karena itulah dalam pelatihannya beladiri SPORT memang ditujukan untuk bertarung mengikuti aturan-aturan yang berlaku, untuk memenangkan pertandingan, bukan memenangkan pertarungan.

Sedangkan beladiri tradisional lebih mengutamakan ke jalan hidup, yang dipelajari masih gerakan-gerakan untuk melumpuhkan, membunuh dan menghabisi, namun pada tingkatan tertinggi pada beladiri tradisional kita akan diarahkan untuk bersatu dengan alam dan mencapai pencerahan karena tujuan beladiri tradisional adalah sebagai jalan hidup.

Jumat, 24 September 2010

Mental Bathin yang Baik kunci Kesehatan (bagian 2)

Ketenangan-keseimbangan mental Bathin mutlak sangat perlu dalam hal menjaga kesehatan. tanpa ketenangan-keseimbangan mental bathin yang baik maka orang tersebut yang tadinya sehat lambat laun akan sakit. Untuk menjaga kesehatan seseorang tidak hanya fokus pada olah raga saja yang digelutinya, tetapi kondisi mental bathinnya harus tetap terpelihara dengan baik sebab kalau tidak akan berpengaruh ke kondisi fisiknya. Sebenarnya Olah raga membantu seseorang dalam memelihara kondisi mental supaya seimbang dan tenang contohnya olah raga beladiri Karate, tapi alangkah lebih baiknya jika kita dilengkapi dengan pengetahuan2 teknis tentang cara memelihara ketenangan-keseimbangan mental bathin lain agar kondisi mental dan bathin kita selalu menjadi lebih prima. Dibawah ini adalah tulisan pengalaman seorang dokter dan penelitiannya tentang pentingnya keseimbangan- ketenangan mental dan bathin dan teknik agar bisa mencapai ketenangan keseimbangan mental bathin yang baik bagian ke 2. selamat mengikuti!

kondisi mental bathin yang baik adalah senjata melawan kanker yang paling ampuh. Sesungguhnya, seseorang dengan kondisi mental bathin yang tenang seimbang, pasti akan memiliki organ yang seimbang juga, akan jarang terjangkit semua penyakit, kendati terjangkit penyakitpun penyembuhan akan cepat. Ini berlaku untuk segala penyakit apapun, dan energy dan kekuatan ini demikian kuat sehingga Anda mungkin tidak bisa membayangkan. Baru-baru ini saya mendapat seorang pasien penderita jantung dari Daerah, pembuluh jantungnya sudah sebagian besar tersumbat, disamping itu terdapat juga tumor pada dinding jantung. Dokter di daerah menganjurkan ia datang ke Beijing An Chen Hospital untuk melakukan operasi by pass, juga membuang tumor pada dinding jantungnya. Ketika konsultasi dengan saya, saya katakan bahwa ia perlu terlebih dulu melakukan Heart Survival Test. Bila jantung masih terdapat yang survive, maka operasi bypass dapat efektif. Tapi bila otot jantung sudah mati semua, maka operasi by pass pun tak ada efeknya. Ternyata setelah dilakukan test tadi, tidak lagi terdapat otot jantung yang masih "hidup"! Betapa kecewanya si pasien tersebut ketika diberitahu hasil "test"nya itu. Kebetulan di hari dimana ia berkonsultasi dengan saya, rumah sakit sedang menyelenggarakan Kursus Pendidikan Kesehatan. Setelah mengikuti kursus ini, ia berkomentar: "Setelah mengikuti Kursus Pendidikan Kesehatan ini, bathin saya merasa tergugah, rupa-rupanya walau saya pernah menjabat Direktur sebuah Bank, tapi saya sama sekali tidak paham apa yang disebut "Kesehatan" itu! Bagaimana cara mendapatkannya? Bagaimana menjalankannya? Kini setelah kursus ini, saya baru paham akan 4 (empat) fondasi kesehatan yang luar biasa itu!"
Setelah kembali ke rumahnya, ia menyimpulkan pencerahan bathinnya dengan 4 (empat) kalimat. Kalimat Pertama: Lupakan kejayaan masa lalu. Dulu kehidupan sebagai Direktur Bank sangat mewah, naik turun mobil mewah, dimana-mana selalu mendapat sanjungan-sanjungan, kini setelah di-non-aktifkan, bila mengenang akan kejayaan dan kemewahan masa lalu, akan membuat sedih hati. Kalimat Kedua: Jangan sirik melihat apa yang terjadi sekarang . Direktur yang menggantikan saya kini lebih gaya, lebih mewah dibanding dengan kondisi ketika saya masih menjabat. Saya tidak ambil pusing dengan hal ini. Kalimat ketiga: Nikmatilah hari ini. Setiap hari saya akan beristirahat, berkebun dan nonton TV. Saya nikmati saja hari-hariku ini. Kalimat keempat: Menyongsong hasil esok dengan optimisme.
Jantungku ini bila dirawat baik-baik saya akan bisa hidup sampai 90 tahun, gairah hidupnya timbul kembali! Jadi Falsafah Hidup si pasien yang berpatokan pada: Lepaskan keterikatan masa lalu; Tidak iri kepada apa yang terjadi kini; Nikmatilah hari ini; Menyongsong hari esok, menyebabkan ia bertahan hidup sehat.
Dua tahun kemudian, ketika ia kembali ke rumah sakit untuk pemeriksaan ulang, ketika difoto, ternyata jantungnya kentara telah berkurang bengkaknya! Oh, saya sungguh belum pernah berjumpa dengan kasus seperti ini, dua tahun yang lalu, jantungnya demikian bengkak, bisa bertahan hidup sampai sekarang, termasuk jarang terjadi. Dan biasanya si jantung dari waktu ke waktu malah makin bengkak. Sekarang koq bisa mengecil kembali? Ketika dilakukan USG, nyata sekali jantungnya telah mengecil kembali, kinerja jantungnya kentara telah membaik. Dia sekarang hidup normal-normal saja, tiap-tiap hari berolahraga naik gunung.

Umat manusia jika saja mempunyai kondisi bathin dan mental yang baik, maka fisiknya akan mempunyai antibody dan immunity yang besar. Tapi sekali semangat hidupnya runtuh, maka habislah sudah! Jadi sekali lagi saya tekankan bahwa kondisi mental dan bathin mempunyai pengaruh yang teramat besar terhadap timbulnya dan berkembangnya penyakit, terutama penyakit kronis seperti kanker, jantung koroner, tekanan darah tinggi dan diabetes.

Jadi adalah penting menjaga ketenang seimbangan mental dan bathin. Tetapi bagaimana caranya mempertahankan kondisi mental & bathin yang seimbang dan stabil? Jawabannya adalah 3 kalimat: "Perlakukan dirimu dengan benar, perlakukan orang lain dengan benar,perlakukan masyarakat dengan benar". Perlakukan dirimu dengan benar adalah memposisikan diri Anda dengan benar, jangan ada Superiority Complex, jangan pula ada Inferiority Complex atau rendah diri. Perlakukan orang lain dan masyarakat dengan korek adalah senantiasa bersikap optimis dan berterima kasih kepada masyarakat. Kalau kita senantiasa bersikap positif seperti ini, maka semua problem hidup dapat terselesaikan dengan lancar.

Sikap manusia terhadap masyarakat kelilingnya terbagi dua: kelompok pertama senantiasa bersikap aktif dan optimis menghadapi dunia. Kelompok orang lainnya bersikap pesimis dan pasif menghadapi dunia. Inilah salah satu tolok ukur yang digunakan untuk mengukur dan membeda-bedakan mental bathin yang seimbang dengan mental bathin yang tak seimbang. Seseorang yang bersikap optimis dan aktif memandang dunia, maka dunia terasa begitu indah. Bila Anda bersikap pesimis dan pasif memandang dunia, maka dunia akan terasa begitu menakutkan! Masyarakat yang tengah berada pada proses keterbukaan & reformasi, peristiwa-peristiwa yang tak stabil, yang tak seimbang akan banyak sekali terjadi, bila Anda melihatnya dengan sikap pesimis, maka setiap hari Anda akan marah, dari pagi hingga sore tidak henti-hentinya ngomel dan marah karena memang kasus-kasus yang membuat Anda marah adalah terlampau banyak. Sebaliknya, bila Anda memandang dunia dengan optimis, dengan segala kekurangan yang masih ada, toh masyarakat dan negara kita terus maju berkembang, kehidupan kita kian hari kian makmur, banyak hal-hal yang bisa membuat kita bersukacita sepanjang hari. Maka seorang filsuf ternama pernah berkata: "Hidup adalah bagai sebuah cermin, engkau tertawa kepadanya, maka iapun akan ikut tertawa, engkau menangisi dia, iapun akan ikut menangis."
Apakah kebahagiaan itu? Tidak ada tolok ukur standard untuk "kebahagiaan", apalagi tolok ukur materi. Seseorang dengan materi berlimpah tidak menjamin ia pasti bahagia. Kebahagiaan adalah sebuah kondisi mental & bathin. Kondisi mental & bathin bagaimana yang melahirkan kebahagiaan? Ternyata kondisi mental bathin yang tenang seimbang, yang stabil, yang membuat seseorang bahagia, dan merupakan salah satu fondasi dari "Kesehatan".

Kita sudah memasuki Millenium Baru. Di millennium baru ini harta kekayaan terbesar dari hidup manusia adalah "Kesehatan". Jadi jika Anda memberi seseorang suatu hadiah, hadiah yang terbaik adalah "Kesehatan". Berilah seseorang hadiah berupa "Sop Sehat Delapan Rasa." Rasa Pertama: Hati penuh kasih sayang, kasih sayang kepada sesamanya dan kepada masyarakat, tanpa kasih sayang, seseorang tak layak menjadi warga masyarakat. Rasa kedua: Berhati dermawan dengan kepedulian sosial tinggi. Rasa ketiga: Bermoral lurus dan jujur. Rasa keempat: hindarilah sifat tamak dan selalu ingin mendapat lebih dari apa yang telah diperoleh; orang juga harus berlapang dada dan bersifat pemaaf. Rasa kelima : Berbakti kepada orang tua. Sebuah kelompok Peneliti Kebahagiaan Manula, berkesimpulan bahwa: unsur terpenting yang mempengaruhi kebahagiaan manula bukanlah uang atau kedudukan Melainkan keberadaan putra-putrinya yang berbakti di sisinya yang menjadi syarat utama bagi kebahagiaannya. Bakti kepada orang tua adalah Nilai Luhur dari Budaya Timur. Rasa keenam: jujur dalam takaran pas. Orang tak boleh terlampau jujur atau dia akan menjadi idiot. Tapi menjadi tidak jujur juga tidak baik. Jadi jujur dalam takaran pas! Rasa ketujuh: Beramal, tanpa suatu ikatan; makin banyak amal, makin baik! Rasa kedelapan: Tanpa pamrih, tidak mengharapkan imbalan atas amal yang diberikan.

"Sop Sehat 8 Rasa" setelah diminum teratur tiap hari, akan memurnikan bathin; memantapkan integritas diri; mengikis materialistis dan egoisme, tidak bergeming menghadapi pujian dan penghinaan.

"Sop Sehat 8 Rasa" akan melahirkan 6 buah manfaat: (1) M enjadi manusia jujur; (2) Tekun dalam tugas sehari-hari, (3) Amal dan peduli kepada masyarakat, (4) Nikmati hidup; (5) Sehat dan panjang umur; (6) Mengikis bencana dan membuang petaka.

Ketenang seimbangan bathin mengandung pengertian bahwa seseorang harus beramal, berdarmabakti kepada masyarakat, tapi juga harus dapat menikmati hidup sendiri. Pengertian dapat menikmati hidup, berarti orang hidup harus banyak mempunyai hobi-hobi amatir yang sehat, wawasan pengetahuan harus luas, dengan demikian mental bathin akan mudah diseimbangkan. Prof. MA YEN CHU, Rektor Universitas Beijing periode enampuluhan, pernah berucap "Pujian dan Penghinaan tidak menggoyahkan aku, seperti bunga yang bersemi dan rontok di halaman rumah. Muncul kemudian lenyap, demikianlah pemandangan awal yang muncul untuk kemudian berlalu!"

Sikap seperti Prof. Ma inilah yang disebut berlapang dada. Mr. LIANG CHI CHAO (Pahlawan China pencetus Gerakan Reformasi di masa-masa terakhir Dynasty Ching) pernah berkata: Semua isi dunia ini senantiasa berubah, tapi takkan mempengaruhi ketetapan hatiku. Sikap ini juga menunjukkan sikap yang teguh. Pemenang Noble Price Bidang Fisika, Prof. Robert Lee Chen Dao dalam suatu pesta memperingati ulang tahunnya yang ke-70 berpidato menyatakan: "Prinsip hidup saya adalah sambil menekuni penelitian Ilmu Fisika, saya tetap lakukan itu dengan gembira, sayapun masih tetap menjalani hobi yang berguna dan yang saya senangi, saya tidak pernah membiarkan nama yang tersohor, menelantarkan hobi saya."
Seseorang dengan kondisi mental & bathin yang baik, maka segala sesuatunya di dunia terasa begitu indah. Ambil contoh diri saya sendiri, bila hari ini saya gembira, tubuh terasa ringan keluar rumah menuju jalan raya, sinar matahari terang benderang, langit yang biru terlihat lebih biru bening, udara pun terasa segar. Orang yang berlalu-lalang di jalanpun terlihat tersenyum. Sesunggunya, ketika saya sedang gembira, maka dunia terlihat demikian indah, ketika saya sedih, panorama gunung dan air yang gemercikpun tidak membuat saya tertarik. Makanan hidangan laut yang lezat tidak membawa rasa apapun di lidah saya. Diibaratkan juga, kendati Anda tidur di atas ranjang yang mewah dengan kasur empuk, tapi dengan hati yang gundah, Anda tak bisa pejamkan mata. Kondisi mental yang buruk membuat dunia dengan segala isinya juga terlihat dan terasa buruk. Dengan kondisi mental yang baik, segalanyapun akan terasa indah. Untuk memastikan kita dapat senantiasa memiliki kondisi mental bathin bahagia, maka jalankanlah "Tiga Formula Kebahagiaan" tersebut di bawah ini:

Formula pertama: Menolong orang lain adalah kebahagiaan , Formula kedua: Puas diri dan tada iri hati adalah kebahagiaan, Formula ketiga: Bahagia dengan apa yang diperolehnya. Mengapa menolong orang adalah suatu kebahagiaan? Kebahagiaan terbesar dalam hidup manusia adalah menolong  sesamanya dan menjalankan amal ibadah. Dalam proses menolong sesamanya, kita memurnikan pikiran dan jiwa yang kotor, meningkatkan harkat kepribadian kita. Sebagian orang di masyarakat senang membanding-bandingkan harta orang lain dengan miliknya, kedudukan orang lain dengan kedudukannya, hatinya penuh dengan dengki dan iri, dan tidak pernah puas dengan dirinya, orang-orang seperti ini kondisi mental bathinnya tidak seimbang dan menderita. Jadi menjadi bahagia, orang harus puas dengan kondisi dirinya dan tanpa rasa dengki dan iri.

Formula ketiga : Bahagia dengan apa yang diperolehnya, walau yang diperolehnya adalah sesuatu yang tak ia inginkan, sesuatu kesialan yang menimpa dirinya, namun ia harus menerimanya dengan bahagia. Mengapa demikian? Sebab hidup manusia seperti sebuah roda yang berputar, tidak ada yang kekal. Semua segala sesuatunya di dunia ini, ibarat bulan yang sebentar pipih sebentar lagi bulat penuh, sebentar gelap sebentar lagi terang. Maka manusiapun menjalani nasib suka dan duka datang silih berganti. Tiada orang yang selalu sial melulu. Tiada pula orang yang selalu mujur.

Jadi mengapa harus susah? Bergembira dan berbahagialah selalu. Filsuf ternama Balzac pernah berkata: "Penderitaan adalah guru terbaik kehidupan manusia." Hari ini anda sedang sial, itu hanya berarti bahwa hari depan terang benderang terbentang di hadapan anda. Jadi berbahagialah dengan apa yang diperoleh.

Kesimpulan final adalah Harta manusia yang termahal dan tak ternilai adalah "Kesehatan". Kesehatan tak dapat mengandalkan High Technology, tidak dapat tergantung kepada obat-obatan. Dokter yang terbaik adalah diri kita sendiri. Obat yang terbaik adalah waktu. Kondisi mental yang terbaik adalah ketenangan. Olahraga terbaik adalah jalan kaki. Dokter ternama Yunani kuno Socrates pernah mengatakan: "Kemampuan seorang pasien adalah Dokter pasien tersebut, tugas Dokter hanya membantu dan mendukung kemampuan tersebut". Anda lihat ketika saya gerakkan pisau operasi dan membuat luka pada kulit, maka darah yang keluar dalam sekejap akan membeku, seminggu kemudian luka merapat. Usus kita rusak, dibuang sepotong, tak ada masalah. Paru-paru yang rusak dibuang sebuah juga tak masalah. Jadi tubuh kita memang mempunyai kemampuan yang kuat untuk menyembuhkan diri. Jadi kemampuan pasien adalah dokter si pasien itu sendiri. Dan obat yang terbaik adalah waktu, mengapa demikian? Sebab waktu pengobatan makin dini makin baik, makin dini suatu penyakit ditemukan dan diobati lebih baik. Di Rumah Sakit kami, terdapat seorang pasien gagal ginjal yang disebabkan oleh 12
tahun penyakit darah tingginya yang tidak diobati cepat, sehingga ia harus menjalankan "cuci darah" yang sangat mahal. Padahal penyakit darah tinggi bila diobati dini, satu tablet setiap hari, dalam waktu 3 - 6 bulan pasti sembuh. Bila anda menunda pengobatannya sampai 3 - 5 tahun atau lebih, maka bukan lagi satu tablet yang diperlukan tiap hari, akan tetapi 2 - 3 macam obat diminum setiap hari. Bila masih ditunda lebih lama lagi belasan hari, maka terjadi pendarahan otak; bukan 2 - 3 macam obat dapat mengobatinya, kini diperlukan batok kepala dibor, darah di otak disedot keluar! Jadi waktu pengobatan makin dini makin baik! Terakhir kondisi mental yang terbaik adalah tenang seimbang. Olahraga yang terbaik adalah jalan kaki. Keduanya adalah cara pencegahan penyakit dan penjagaan kesehatan yang terbaik. Dan menurut hasil penelitian suatu Lembaga Medis di Amerika, bila biaya yang dipakai pada upaya pencegahan penyakit 1 dollar, maka biaya pengobatan dapat dihemat sebesar 100 dollar.

Akhir kata izinkan saya dengan 4 kalimat untuk menyimpulkan presentasi saya ini: yakni "Satu buah pusat; Dua butir pokok ; Tiga perilaku benar; Delapan butir yang perlu diperhatikan ". Satu buah pusat tiada lain adalah Kesehatan. Kesehatan adalah pusat perhatian kita, bila anda kehilangan kesehatan, maka anda telah kehilangan segalanya. Abad ke-21 ini, kita menempatkan "kesehatan" sebagai pusat. Dua buah butir pokok yakni: butir pokok pertama adalah tidak menggubris hal-hal yang remeh-remeh. Butir pokok kedua adalah pandai menyusun urutan prioritas . Orang boleh cuek terhadap urusan-urusan remeh yang tak penting, tapi untuk urusan-urusan penting, urusan besar, ia harus jeli, teliti dan memecahkannya dengan baik. Orang yang tiap hari disibukkan dan dipusingkan oleh urusan-urusan remeh yang tak penting, tapi melupakan urusan-urusan yang besar dan penting, orang seperti ini cocok disebut bloon! Jadi orang hidup harus sedikit cuek dengan urusan-urusan remeh yang tak berguna, harus pandai memilah-milah dan menempatkan urutan prioritas yang perlu penanganan tepat dan cepat. Orang seperti ini disebut berdada lapang, berintegritas tinggi, berwawasan luas, orang seperti ini adalah Problem Solver yang baik.

Tiga perilaku benar: yakni Menolong orang adalah kebahagiaan; Puas diri adalah kebahagiaan; Bahagia dengan apa yang diperoleh. Maka dengan 3 (tiga) perilaku ini, orang akan senantiasa bahagia.

Delapan butir yang perlu perhatian yakni 4 Fondasi Kesehatan dan 4 butir yang terbaik. Empat Fondasi Kesehatan adalah: Makan yang pantas; olahraga dengan takaran yang pas; tidak merokok dan batasi alkohol; keseimbangan mental dan bathin. E mpat butir yang terbaik adalah: Dokter yang terbaik adalah diri sendiri; obat yang terbaik adalah waktu; kondisi mental yang terbaik adalah tenang seimbang; olahraga yang terbaik adalah jalan kaki. Kalau kita memiliki semua ini, pada dasarnya tidak perlu mengeluarkan uang sesenpun, kita semua akan sehat sampai usia tujuh puluh, delapan puluh, sembilan puluh, bahkan untuk mencapai usia 100 ( seratus) bukanlah suatu mimpi.
Saudara sekalian, asalkan kita semua menjalani Gaya dan Jalan Hidup (Way of Life) seperti yang diuraikan di atas, maka penyakit akan menjauh dari kita, kita semua akan hidup sehat. Hidup sehat adalah kunci menuju hidup pribadi yang bahagia, hidup keluarga bahagia dan seluruh masyarakat ikut pula bahagia.

Pada millenium baru ini, kesehatan individu warga masyarakat, akan menciptakan keluarga yang sehat, masyarakat dan bangsa yang sehat. Bangsa yang sehat adalah bangsa yang produktif yang dapat memberi sumbangan besar bagi pembangunan Negara dan Bangsa.




Kamis, 23 September 2010

Mental Bathin yang Baik kunci Kesehatan (bagian 1)

Ketenangan-keseimbangan mental Bathin mutlak sangat perlu dalam hal menjaga kesehatan. tanpa ketenangan-keseimbangan mental bathin yang baik maka orang tersebut yang tadinya sehat lambat laun akan sakit. Untuk menjaga kesehatan seseorang tidak hanya fokus pada olah raga saja yang digelutinya, tetapi kondisi mental bathinnya harus tetap terpelihara dengan baik sebab kalau tidak akan berpengaruh ke kondisi fisiknya. Sebenarnya Olah raga membantu seseorang dalam memelihara kondisi mental supaya seimbang dan tenang contohnya olah raga beladiri Karate, tapi alangkah lebih baiknya jika kita dilengkapi dengan pengetahuan2 teknis tentang cara memelihara ketenangan-keseimbangan mental bathin lain agar kondisi mental dan bathin kita selalu menjadi lebih prima. Dibawah ini adalah tulisan pengalaman seorang dokter dan penelitiannya tentang pentingnya keseimbangan- ketenangan mental dan bathin dan teknik agar bisa mencapai ketenangan keseimbangan mental bathin yang baik. selamat mengikuti!
 


Manfaat dari ketenang-seimbangan mental & bathin melampaui semua langkah-langkah pemeliharaan kesehatan lainnya. Bila kalian memperhatikan dan menjalankan "Ketenang-seimbangan mental & bathin" kalian telah menguasai suatu KUNCI MAS Kesehatan. Di Beijing, saya melakukan penelitian terhadap Warga Usia Lanjut (Wulan) yang berusia di atas 100 tahun, namun tetap sehat, bagaimana mereka menjaga kesehatan mereka? Makan yang lezat-lezat atau uangnya berlimpah? Tidak! Mengamati kehidupan para wulan-wulan ini, terlihat banyak hal-hal yang mengherankan! Ada dari mereka yang biasa tidurnya tidak larut malam,bangunnya pagi-pagi sekali, kesehatannya baik. Ada juga yang tidurnya larut malam, bangunnya pun agak siang, kesehatannya pun baik. Ada yang tidak makan daging, dan ia menjadi sehat, namun ada juga yang sangat doyan makan daging, namun tetap sehat. Ada dari mereka yang tidak merokok, tapi ada juga yang tetap saja merokok dengan kuat. Ada yang punya hobbi minum teh; ada juga yang tidak minum teh; jadi Gaya Hidup dan kebiasaan-kebiasaan mereka beraneka ragam. Namun ada 2 (dua) hal yang seragam pada setiap wulan yang sehat. Yang pertama: masing-masing "Berhati lapang,berwatak lembut,berhati mulia". Tidak ada dari mereka yang "Berhati sempit/cupat". Mengapa? Sebab orang yang berhati cupat, tidak pemaaf, tabiatnya kasar, impulsive, pemarah, takkan bisa hidup sampai 100 tahun. Baru capai usia 50 tahun, 60 tahun, satu persatu sudah meninggal karena tabiatnya itu! Ada yang kena kanker, ada yang kena jantung coroner, dan lain sebagainya.
Kedua: Tidak ada dari para wulan yang sehat-sehat itu malas, kesemua mereka senang bekerja, senang olahraga. Sangat pas dengan pepatah Inggris yang menyatakan : "Tidak ada wulan sehat yang malas".

Lantas, mengapa "Ketenangseimbangan mental/bathin begitu penting? Penyakit-penyakit kronis seperti Arterioclerosis dan Jantung Coroner itu, prosesnya sangat lambat, pengerasan pembuluh darah tidak terjadi spontan, prosesnya bisa berjalan beberapa tahun, belasan bahkan puluhan tahun baru
menyebabkan seluruh pembuluh darah tersumbat rapat-rapat. Bagi warga berusia antara 40 ~ 50 tahun, Arterioclerosis yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah, dalam satu tahun dapat menyempit kurang lebih 1 ~ 2%, jika Anda perokok, penderita tensi tinggi, triglyceride tinggi, maka penyempitan dapat diperparah menjadi 3 ~ 4% setahun, tetapi sekali Anda marah dan gelisah dalam 1 menit saja pembuluh darah dapat menyempit 100%, dan mati segera!
Nah, bayangkan dahsyatnya emosi yang tak terkendali! Rumah Sakit tempat saya berdinas, suatu hari pada jam besuk, seorang nenek datang membesuk suaminya yang sedang dirawat di rumah sakit tersebut. Tanpa disadari keduanya terlibat dalam suatu pertengkaran hebat, masing-masing tidak mau mengalah. Akhirnya, belum lewat 3 menit, si kakek mengeluh dadanya sakit, mukanya pucat, peluh keluar banyak sekali. Celaka, ketika dokter jaganya segera melakukan pengukuran E.C.G, ternyata otot jantungnya mengeras (Myocardial Necrosis), dokter segera melakukan pertolongan darurat, lewat ½ jam kemudian baru tertolong. Si nenek baru menyadari bahwa "marah"nya di kakek hampir menghilangkan nyawanya, ia berjanji takkan bertengkar lagi dengan si kakek, dan tidakkan membantah apapun yang dikatakan si kakek dan berusaha agar kakek tidak sampai "marah" lagi! "Emosi" adalah satu hal yang dapat menyebabkan banyak masalah. Kondisi Mental seseorang itu sangat penting.

Daya tahan mental yang berbeda dari satu orang ke orang lainnya, membuat seseorang dalam menghadapi suatu "tekanan" dapat menjadi sakit atau tetap sehat. Ada orang yang memang tidak mudah terserang sakit, hal ini erat hubungannya dengan kondisi mental seseorang. Banyak penyakit yang sangat dipengaruhi oleh kondisi mental. Seorang pasien dari Mancuria, usia 38 tahun, satu hari karena merasa sakit pada bagian levernya, datang ke rumah sakit dan dilakukan Pemotretan Beta Ultrasonic, si Dokter jaga setelah melihat hasil pemotretannya, memberitahukan dia bahwa "Celaka, telah tumbuh tumor cancer pada lever kamu sepanjang 7 cm!" Begitu mendengar ini, si pasien langsung pucat, dengkulnya lemas, jatuh terkapar di lantai.
Sekembalinya ia ke rumah, semalam suntuk ia tak bisa tidur, memikirkan penyakitnya dan anaknya yang baru berusia 8 tahun. Keesokan harinya, rasa sakitnya bertambah, ia mendatangi Klinik terdekat, oleh Dokter yang berdinas, ia diberi advis: "Cancer lever stadium demikian lanjut, saya tidak bisa berbuat sesuatu, jadi bersenang-senanglah di sisa hidupmu, makan enak sepuasnya, tamasyalah sepuasnya!" Kepada Bosnya yang datang menyambanginya, ia minta diizinkan dan dibiayai pergi ke Beijing melihat-lihat Tien An Men. Dengan ditandu oleh 4 orang rekannya ia naik kereta api berangkat ke Beijing, dan melihat-lihat Tien An Men. Setelah cukup bertamasya di Beijing sebelum pulang kembali ke kampung halaman, seorang rekannya menganjurkan ia memeriksakan diri ke rumah sakit di Beijing. Datanglah ia ke rumah sakit tempat saya bekerja, di sana sekali lagi oleh rekan saya Dokter, dilakukan lagi Pemotretan Beta Ultrasonic. Dan apa yang terjadi? Kata si Dokter itu kepada pasien: "Anda tidak ada penyakit apa-apa!" Mana mungkin, saya sudah hampir mati dengan cancer lever saya! sergah sang pasien tersebut. Si Dokter menjawab kalem: "Ah, Anda ini sakit kan karena shock saja". "Bagaimana mungkin saya dibilang sakit karena shock!" Pak Dokter kembali menjelaskan: "Banyak orang seperti Anda mendapat tumor biasa, didiagnosis oleh Dokter sebagai kanker, akibatnya terjadi Mental Breakdown, sakit dan tidak bisa bangun kembali. Padahal, tidak ada apa-apa!" Begitu mendengar penjelasan dan jaminan Dokter ini yang mengatakan "Kasus-kasus seperti Anda ini banyak sekali, saya jamin Anda akan sehat-sehat saja, saya tanggung jawab atas keterangan saya ini, jadi Anda boleh tenang sekarang!" Sekembalinya ia ke Mancuria, ia bisa makan, bisa tidur dan bekerja normal kembali. Untung ia punya pikiran mau tamasya ke Tien An Men, kalau tidak, pasti sudah wafat dia!

"Isyarat yang diberikan oleh orang (dokter) yang dipercaya ole pasien juga kadang memberi pengaruh besar bagi si penderita. Ada satu kasus, seorang pasien yang baru alami operasi, merasa sakit yang sangat pada bekas operasinya, kepada Dokter ia minta diinjeksi obat Morfin penghilang rasa sakit, tapi oleh si Dokter ia diinjeksi NaCl (garam), namun kepada si pasien dikatakan bahwa yang diinjeksikan adalah morfin. Si pasien berhenti rasa sakitnya! Jadi "isyarat" itu seperti hipnotis pengaruhnya.

Di Amerika, para penderita cancer membentuk pengobatan berkelompok. Para penderita dalam kelompok 7 ~ 8 orang berkumpul setiap minggu, berbincang-bincang, saling bercurhat, saling memberi semangat. Hasil dari pengobatan berkelompok ini, maka semua penderita kondisi mentalnya sangat baik, akibatnya efek samping dari kemo therapy dapat diperkecil, angka kematian berkurang, angka survival meningkat. Di Rumah Sakit Kanker Beijing, terdapat satu kasus penderita kanker ganas, oleh Dokter yang memperhatikan bahwa sel kanker si pasien menjalar demikian ganas, telah memvonis ia hanya dapat bertahan hidup ½ sampai dengan 1 tahun, ternyata ia dapat bertahan hidup lebih dari 10 tahun! Si Dokter dibuat terheran-heran.
Ternyata ia bersama dengan penderita lainnya ± 2.000 orang, setiap pagi berkumpul di Taman Kota "BA-I", bernyanyi berdansa, bergerak, gembira sambil
bincang-bincang. Mereka membentuk "Klub Melawan Kanker". Akhirnya ditarik satu kesimpulan bahwa: ketika kepada pasien-pasien yang telah divonis meninggal dalam waktu ½ tahun, ternyata masih bertahan belasan tahun lamanya; ditanya rahasia bertahan hidupnya itu: tiada seorangpun dari mereka yang menjawab: karena mereka mendapat obat mujarab. Setiap orang mengatakan bahwa mereka punya hati sangat gembira, penuh percaya diri, penuh harapan terhadap masa depan, tidak gentar menghadapi masa depan . Kesimpulannya adalah pertama-tama Kondisi Mental dan Emosi mereka sangat baik,mental & bathin mereka tenang seimbang; Kedua: mereka memiliki keluarga yang harmonis, anggota keluarga yang peduli; kantor/instansi tempat mereka bekerja pun sangat peduli - ini adalah satu pilar masyarakat yang tangguh. Kedua kondisi ini sangat penting, lebih penting dari obat-obatan yang dimakan!

(bersambung.........)

Rabu, 22 September 2010

Mamfaat Olah Raga Berjalan Kaki

Lari merupakan salah satu bagian dari latihan Karate. Dimana didalamnya terdapat fungsi untuk menguatkan ketahanan fisik Karateka itu sendiri. Yang jelas olah raga berlari sangat berguna bagi siapa saja tidak cuma karateka saja. Tetapi bagaimana dengan orang yang kurang mampu berlari atau tidak sempat berlari seperti halnya lansia. Orang yang kurang mampu berlari dapat digantikan dengan olah raga berjalan kaki. Olah raga berjalan kaki juga dapat memelihara dan meningkatkan kesehatan kita apabila dilakukan secara teratur. nah olah raga berjalan kaki saja sudah dapat membuat kita sehat dan panjang umur, apalagi olah raga lari. tapi disini tidak dibahas tentang olah raga Lari tapi tentang olah raga berjalan kaki. Kenapa kali ini tidak dibahas tentang olah raga lari melainkan berjalan kaki? karena olah raga berjalan kaki dapat dilakukan siapa saja baik tua dan muda serta seluruh profesi bukan hanya atlit saja, bahkan kadang2 karatekapun kadangkala tidak luput dari yang namanya jalan kaki, mungkin ia tak sempat atau tidak ada peluang untuk olahraga lari tapi ia ingin tetap menjaga kesehatannya.Artikel dibawah ini akan menguraikan tentang pentingnya olahraga jalan kaki beserta penelitiannya, selamat mengikuti!
Olahraga adalah faktor sangat penting dalam kesehatan. Bapak Kedokteran Hypocrates pernah mengungkapkan suatu kalimat mutiara yang telah menyebar di masyarakat luas selama lebih dari 2400 tahun lamanya: "Sinar Matahari, Udara, Air dan Olahraga adalah Sumber daripada Kehidupan dan Kesehatan" . Jika anda ingin mendapatkan Kehidupan (live) dan Kesehatan (health), anda takkan dapat dipisahkan dari Sinar Matahari, Udara, Air dan Olahraga! Berarti Olahraga sama pentingnya dengan Sinar Matahari. Kita semua tahu bahwa asal usul gerakan Olympiade adalah Yunani Kuno, di sebuah puncak gunung di Yunani terukir kata-kata sebagai berikut: "Anda ingin menjadi sehat? Anda berlarilah! Anda ingin jadi pintar? Berlarilah! Anda ingin jadi cantik? Berlarilah!" Artinya tidak lain bahwa olahraga lari akan membuat orang menjadi sehat, menjadi pintar, dan menjadi langsing.
Jenis Olahraga apa yang terbaik? Ternyata olahraga jalan adalah olahraga terbaik di dunia. Lebih baik ketimbang golf, bowling, renang. Sebab umat manusia dalam evolusinya yang berjalan jutaan tahun, dari kera sampai jadi manusia, seluruh struktur tubuhnya adalah didesain untuk keperluan jalan kaki. Jadi jalan kaki adalah olahraga terbaik di dunia. Di sini, saya ingin menegaskan satu hal bahwa pengerasan pembuluh darah (Arterioclerosis) dapat dicegah. Arterioclerosis dapat berubah dari berat ke ringan, atau dari ringan ke berat; dari tidak ada menjadi ada atau dari ada menjadi tidak ada. Jadi proses perubahan adalah dua arah (reversible). Pada tahun 1960, ketika masih mahasiswa, Dosen saya pernah mengatakan bahwa pembuluh darah sekali mengeras tidak akan dapat diperbaiki. Baru pada akhir-akhir ini para Ilmuwan Kedokteran membuktikan bahwa pengerasan pembuluh darah adalah proses bolak-balik. Ia dapat berubah dari ringan ke berat, dari berat ke ringan, dari tidak ada berubah menjadi ada, dari ada menjadi tidak ada. Walau tidak mungkin dapat tuntas hilang sama sekali, tetapi sebagian besar pengerasan dapat dihilangkan, dan olahraga jalan adalah metode yang paling effektif untuk merubah dari pengerasan menjadi pelembutan. Melalui olahraga jalan kaki, efeknya sangat baik terhadap tekanan darah, kolesterol dan berat badan. Olahraga jalan bagi warga usia lanjut memang sangat bagus paling cocok!

Olahraga jalan macam mana yang terbaik? Cukup dinyatakan dengan 3 (tiga) kata: Tiga, Lima, & Tujuh . Apakah "Tiga" itu? Porsi jalan yang terbaik adalah 3 (tiga) kilometer atau berjalan 30 menit ke atas. Apakah "Lima"? Setiap minggu tidak kurang dari 5 (lima) kali. Apa arti "Tujuh"? "Tujuh" adalah takaran yang pas bagi olahraga jalan. Olahraga yang berlebihan berbahaya bagi kita. Lalu apa yang dimaksud dengan takaran yang pas? Yang dimaksud adalah berolahragalah sampai usia Anda ditambah dengan denyut pulsa jantung anda sama dengan 170 . Misalnya anda berusia 50 tahun, berolahraga sampai denyut jantung anda mencapai 120, denyut jantung ditambah dengan usia menjadi 170. Inilah takaran yang pas. Lantas kalau kondisi tubuh sangat fit, maka takaran yang pas dapat bertambah sedikit, kalau kondisi tubuh kurang sehat, takaran dapat berkurang sedikit.

Baru-baru ini pernah dilakukan eksperimen terhadap orang-orang lansia. Orang-orang lansia dibagi menjadi 2 (dua) kelompok. Kelompok pertama rata-rata tiap hari berjalan 4,2 KM, kelompok lainnya sama sekali tidak berolahraga. Akhirnya ditemukan bahwa kelompok pertama yang berjalan 4,2 KM itu prosentase kematian dan penderita jantung coroner dibanding dengan kelompok kedua yang tak berolahraga, turun 60 %! Lihatlah betapa faedah olahraga jalan kaki! Olahraga jalan kaki bila dilakukan konsisten, dapat menggantikan sebagian besar Health Food. bagaimana dengan pendapat anda?

Nama Gerakan-Gerakan Karate

Berikut di bawah ini adalah nama-nama dari Gerakan Karate baik itu kuda2, pukulan, dan tendangan.



Semoga bermamfaat

Senin, 20 September 2010

Penelitian tentang Beladiri bagi Pelajar

 Penelitian Tentang Mamfaat Kegiatan Beladiri bagi Pengelolaan Emosi Pelajar

Tawuran antar pelajar sekolah sering kita temukan sehari-hari di jalan. Entah apa yang menjadi pemicunya yang jelas aktivitas ini sangat merugikan remaja itu sendiri disamping berdampak buruk bagi lingkungan, orang tua, bahkan tentunya korban tawuran itu sendiri.Mungkin penyebabnya hanya masalah sepele, tapi dasar anak abg energi mereka meluap-luap, jika tidak disalurkan pada tempatnya maka akan meledak dan dimuntahkan pada sarana dan tempat yang tidak tepat, yang ujung2nya merugikan mereka sendiri serta orang lain di sekitarnya. sehingga gagallah tercapainya tujuan pendidikan itu sendiri. Masa2 muda adalah masa yang penuh dengan energi, oleh karena itu energi yang penuh tersebut harus disalurkan ke berbagai kegiatan yang positif, sebab bila tidak maka energi tersebut akan menjadi destruktif. Pada masa2 remaja emosi pelajar belum stabil alias masih labil atau masih gampang tersulut emosi dengan hanya hal yang sepele saja, yang ujung2nya dapat melakukan tindak kekerasan. Oleh karena itu dengan adanya kelas2 Beladiri yang ada di sekolah2 pada jam2 sehabis pelajaran sekolah atau pada hari libur sangat membantu untuk menyalurkan energi2 yang berlebihan tersebut. Kelas beladiri seperti belajar Karate akan membantu siswa sekolah dalam hal pengelolaan emosi mereka sehingga mereka tidak mudah untuk terjun dalam tindak2 kekerasan seperti halnya tawuran. Berikut ini adalah penelitian tentang mamfaat latihan beladiri khususnya Karate terhadap pengelolaan emosi pelajar.

Masa remaja sebagai masa peralihan dari anak-anak menuju dewasa menyebabkan munculnya perubahan-perubahan dalam diri individu, salah satunya adalah perubahan emosional. Emosi yang sering kali menimbulkan masalah bagi remaja bila tidak dikendalikan dan diekspresikan secara tepat adalah emosi marah. Emosi marah dapat muncul melalui situasi-situasi di sekeliling remaja (anteseden), dimana pemaknaannya bila merujuk pada teori yang dikembangkan oleh Spielberger (2003), tergantung pada pengalaman remaja itu sendiri (trait dan state) dalam hal pengekspresian (expression) maupun pengendalian (control) rasa marah. Sejalan dengan itu, pada masa remaja, individu mulai terlibat aktif di berbagai aktivitas baik di dalam maupun di luar sekolah, salah satunya adalah kegiatan olahraga beladiri. Olahraga beladiri memiliki berbagai nilai positif dalam melatih pengelolaan emosi, ketahanan fisik dan sportifitas. Gerakan-gerakan yang dipelajari juga merepresentasikan gerakan yang ditemui jika remaja sedang merasa marah, seperti menyerang, memukul atau menjatuhkan lawan. Keuntungan lain khususnya dalam membina aspek spiritual juga membedakan olahraga beladiri dengan kegiatan lain seperti bidang musik, sains bahkan olahraga lainnya. Walaupun demikian, kegiatan non-beladiri ternyata juga memberikan kontribusi dalam menciptakan emosi yang lebih positif saat remaja menghadapi masalah, misalnya dengan suasana yang lebih santai, detil kegiatan yang unik dan menantang, serta kepopuleran yang mereka dapatkan bila terlibat di dalamnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai perbedaan anteseden, pengalaman, ekspresi dan kontrol marah pada kelompok remaja yang mengikuti olahraga beladiri dengan kelompok remaja yang tidak mengikuti olahraga beladiri, peneliti menggunakan 2 (dua) kuesioner yakni kuesioner Anteseden Kemarahan yang dirancang Dewi (2004) dan STAXI-2 yang dikembangkan oleh Spielberger & Reheiser (2003). Karakteristik sampel penelitian ini adalah remaja laki-laki usia 16- 18 tahun di wilayah Jakarta serta terlibat secara rutin dalam olahraga beladiri. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan pada trait marah khususnya sub skala Temperamen serta Anger Expression-out antara remaja laki laki yang mengikuti olahraga beladiri dengan remaja laki-laki yang tidak mengikuti olahraga beladiri. Di sisi lain, tidak terdapat perbedaan pada anteseden subjektif, objektif, interpersonal; State marah; Anger Expression-in, Anger Control-in dan Anger Control-Out antara remaja laki-laki yang mengikuti olahraga beladiri dengan remaja laki-laki yang tidak mengikuti olahraga beladiri. Dengan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa olahraga beladiri memiliki nilai lebih dibandingkan kegiatan-kegiatan lain yang diikuti remaja khususnya dalam membantu meredam rasa marah yang muncul tanpa stimulus tertentu (traittemperamen) dan mengekspresikan rasa marah ke luar diri (anger expression-out). Kesimpulan ini tidak menjadikan olahraga beladiri sebagai satu-satunya sarana bagi
remaja untuk mengelola emosi. Kegiatan-kegiatan non beladiri lainnya seperti bidang musik, sains, dan jenis olahraga lain juga sama pentingnya dalam membentuk aspek emosional remaja. Penelitian lebih lanjut yang dilengkapi dengan metode kualitatif diperlukan agar secara lebih spesifik mampu melihat bagaimana
remaja memaknai setiap kegiatan yang dilakukan di luar jam sekolah sebagai sarana
pengelolaan emosi, khususnya emosi marah. Dengan adanya hasil penelitian ini  semakin memperkaya dan mempertebal keyakinan kita akan nasehat  master2 Beladiri zaman dahulu bahwa latihan beladiri itu banyak mamfaat, nah bagaimana dengan anda?

Idealisme latihan Karate ala Kyokushin

[Karate] Kyokushin Uchideshu
“Uchideshu” dalam bahasa Jepun kalau ditinjau dari sudut nahwu dan balaghah nya bermakna “rumah”. Bila diterjemah bebas “Kyokushin Uchideshu” bisa bermakna “murid mondok” atau murid yang mondok dan berlatih di rumah (honbu/dojo pusat) kyokushin.

Program “kyokushin ucideshu” atau murid mondok ini dilaksanakan oleh Sosai Masutatsu Oyama di dojo pusat/honbu di Tokyo dalam rangka mewujudkan salah satu dari 11 Motto Masutatsu Oyama yaitu motto ke-6 yang berbunyi, “Jalan Seni Beladiri dimulai setelah 1,000 hari latihan dan dapat dikuasai setelah 10,000 hari latihan”. Sosai Masutatsu Oyama sendiri awalnya pernah menyepi dan berlatih dengan keras di pegunungan selama kurang lebih 16 bulan. Untuk mengetahui lebih jauh mengenai isi 11 Motto dari Masutatsu Oyama bisa tengok Un Off Site Kyokushin Karate Indonesia pada menu 11 Motto.

Jadi menurut Sosai Masutatsu Oyama, bahwa setelah berlatih 1,000 hari dengan minimum latihan 6 jam per hari, barulah jalan seni beladiri di mulai. Maka bisa dibayang kualitas rata-rata latihan beladiri masyarakat pada umumnya tak terkecuali di Jepun yang hanya 2 kali dalam seminggu dengan lama latihan 2 jam. Jadi bisa dihitung dalam seminggu hanya menempuh latihan 4 jam, 1 bulan 16 jam, dan 1 tahun = 52 minggu maka akan ketemu 208 jam latihan. Itupun dengan catatan dalam 1 tahun tidak pernah absen. Jadi kalau dihitung berdasarkan program latihan dari Sosai Masutatsu Oyama 208 jam/6 jam maka akan ketemu sekira 35 hari latihan saja.

Dalam program kurikulum reguler kyokushin, dari kyu-9 (sabuk putih) sampai kyu-3 (hijau strip) rata-rata dalam setiap tingkatnya harus menempuhi 4 bulan atau 16 minggu dikalikan 4 jam/minggu atau setara dengan 64 jam latihan. Dan kalau dibanding dengan program uchideshu maka setara dengan 10 – 11 hari latihan saja.

Program uchideshu yang dicanang oleh Sosai Masutatsu Oyama di dojo pusat/honbu dalam setiap harinya murid melahap 6 jam latihan dengan dibagi menjadi 3 kali latihan dengan masing-masing latihan 2 jam, yaitu pukul 10.00 – 12.00, pukul 15.00 – 17.00, dan pukul 19.00 – 21.00. Dalam 2 jam latihan, biasanya terdiri dari latihan dasar (kihon) yang wajib dilakukan dan selanjutnya bisa bervariasi antara latihan Kata (Jurus), Fisik, atau Kumite (Pertarungan).

Di awal-awal program ini dicanangkan oleh Sosai Masutatsu Oyama sekitar akhir tahun 1960-an dan awal 1970-an banyak berdatangan murid-murid dari seluruh dunia untuk belajar langsung pada Oyama di dojo honbu. Dan banyak diantara mereka yang tidak kuat dan hanya bertahan dalam hitungan bulan.

Dari program ini Sosai Masutatsu Oyama banyak menghasilkan atlet-atlet yang handal yang banyak menjuarai berbagai turnament International. Kancho Akiyoshi Matsui Chairman IKO Kyokushin sekarang pengganti Masutatsu Oyama pernah menjalani program ini dan selain pernah menjuarai Turnament di Jepun juga menjadi Juara 3 pada World Open Tournament tahun 1984, dan Juara 1 pada World Open Tournament tahun 1987.

Fransisco Filho dari Brazil tercatat juga pernah menjalani program ini. Filho mulai berdomisili di Jepun sekira tahun 1990-an dan aktif melatih dan berlatih di dojo honbu. Prestasi yang pernah diraihnya antara lain Juara 3 pada World Open Tournament tahun 1995, dan Juara 1 pada World Open Tournament tahun 1999, serta Juara 1 K-1 Grandprix Tahun 1997 yang di partai Final mengalahkan Andy "samurai with the blue eye" Hugg.

Orang Indonesia yang pernah mengikuti program Uchidesh adalah Shihan Nardi T. Nirwanto, pendiri Kyokushin Indonesia yang berlatih langsung di bawah Sosai Masutatsu Oyama di dojo honbu selama 6 bulan. Jadi kalau dihitung taruhlah kalau dalam satu minggu libur 1 hari, maka dalam satu bulan menempuhi 26 hari latihan, dan selama 6 bulan Shihan Nardi sudah menempuhi 26 x 6 = 156 hari latihan. Dan pada saat mengikut program ini Shihan Nardi sudah ada menyandang tingkatan Dan III (mohon diralat kalau saya salah).

Pengalaman Shihan Nardi dalam mengikut program ini boleh ditengok di website rasminya PMK Kyokushinkai Karate-Do Indonesia. Dan salah satu murid Shihan Nardi yaitu Shihan JB. Sujoto yang kemudian mendirikan organisasi sendiri yaitu Kyokushin Karate Indonesia tercatat beberapa kali mengikut special training dan berlatih langsung ke Jepun di bawah asuhan Sosai Masutatsu Oyama, akan tetapi tidak menempuhi waktu yang lama, hanya dalam hitungan minggu saja.

Dari paparan di atas kiranya bolehlah kita perbandingkan dengan kondisi kita di sini, sudah sejauh mana sebenarnya posisi kita dalam seni beladiri. Kondisi dalam Uchideshu mungkin bisa disetarakan dengan atlet yang sedang menjalani pelatnas dimana dalam seharinya bisa melahap 5 – 6 jam latihan.

Dan kondisi ini penulis yakin sangatlah sulit dilakukan oleh kebanyakan dari kita yang majority pekerja atau pelajar/mahasiswa. Jadi memang untuk menjadi profesional dituntut ketekukan dan pengorbanan waktu, tenaga dan biaya bahkan sekolah atau cita-cita masa depan. Dan kondisi ini pula yang membuat prestasi olah raga kita pada umumnya tidak beranjak maju, kerana para atlet selain harus latihan keras juga harus berkutat dengan masalah ekonomi dan masa depan yang kurang mendapat perhatian dari yang berkepentingan.

diambil dari situs mixedfighting.blogspot.com dengan judul artikel "(karate) Kyokushin Uchideshu

Perbedaan JKF GOJUKAI & GOJUKAI IKGA.

Banyak karateka di Indonesia tidak mengenal kedua nama organisasi tersebut. Dari nama memang memiliki kemiripan yang nyaris tidak memiliki perbedaaan. Tetapi sebenarnya secara RULES sangat berbeda. Baik dari lambang pun serupa tapi tidak sama. Nama Gojukai di ciptakan oleh Sensei Gougen Yamaguchi sebagai penghargaan kepada sang maha guru yaitu Chojun Miyagi Sensei. Dengan julukan DEWA KEPALAN mengilhami Gougen Yamaguchi sensei menciptakan lambang itu.

Kita sedikit merilis Gougen Yamaguchi sensei, mulai berlatih Goju Ryu. Sebelum beliau berlatih Goju Ryu di Retsumikan University Kyoto Jepang ,beliau adalah juga ahli dalam seni beladiri Pedang ( Japanese Fencing ) Kenjutsu-kendo. Beliau mengenal Goju Ryu dari seorang bernama MARUTA sensei seorang Okinawa sebelum akhirnya Goegen Yamaguchi berlatih di bawah arahan langsung Chojun Miyagi Sensei.

Karena ketekunannya akhirnya beliau mengembangkan Tekhnik Goju Ryu di Jepang dan memberikan nama bagi clubnya yaitu GOJUKAI. Club Gojukai berkembang pesat dengan berbagai nama club baru sebagai kecabangan dari GOJUKAI itu sendiri. Akhirnya beliau juga mendirikan lembaga bernama ALL JAPAN GOJUKAI ASSOCIATION dimana Gougen Yamaguchi sensei sebagai President dan Masutatsu Oyama ( Coi Hong Hee ) sebagai wakilnya. Masutatsu adalah orang korea yang diwarganegara jepangkan. Kelak Masutatsu meninggalkan Gojukai dan mendirikan KYOKUSHIN.

Gougen Yamaguchi sensei meninggal dunia pada tahun 1989 dalam usia 81 tahun. Sepeninggal nya Gougen Yamaguchi sensei, terjadi perpecahan di dalam tubuh GOJUKAI. SHOJO UJITA keluar dari Gojukai dan mendirikan JKF-GOJUKAI. TSUJI TAZAKI mendirikan SEIWAKAI dan Gojukai sendiri menjadi organisasi yang berdiri sendiri dengan identitas baru yaitu GOJUKAI-IKGA. Saat Ini Gojukai-IKGA di urus oleh anak-anak Gougen Yamaguchi sensei yaitu Gosei Yamaguchi dan Gosen Yamaguchi.

SHOJO UJITA sensei ( JKF-GOJUKAI ) & TSUJI TAZAKI sensei (SEIWAKI) kembali ke Okinawa dimana lahirnya Goju Ryu. Disinilah JKF-GOJUKAI & SEIWAKAI sepakat untuk mempertahankan originalitas KATA GOJU RYU. Selain itu Shojo Ujita & Tsuji Tazaki ikut pula menjadi Board Commision dalam JKF ( JAPAN KARATE FEDERATION). Selain itu JKF GOJUKAI pun menjadi Board Advisor dalam penentuan kebijakan KATA GOJU RYU di tubuh WKF ( World Karate Federation ).

Sedang GOJUKAI-IKGA memiliki event sendiri di luar WKF. Salah satu Kebijakan JKF GOJUKAI adalah dengan di angkatnya AKIRA SHIOMI sensei menjadi kepala team pelatih KATA JKF-GOJUKAI maupun JKF dimana AKira Shiomi sensei melahirkan atlit KATA juara Dunia WKF yaitu ABE dan Atsuko WAKAI.

Hal-hal yang di pertahan kan oleh JKF-GOJUKAI dan SEIWAKAI serta keturunannya yang kembali ke OKINAWA adalah mempertahankan 12 original GOJU RYU KATA mulai dari : Sanchin,Gekisai ( 1 & 2 ),Saifa,Shisochin,Seiyunchin,Sepai,Sanseru,Kururunfa,Seisan, Separunpei/Pethurin dan Tensho,dimana KATA yang di pelajari tersebut harus memahami BUNKAI nya.

Sedang pada GOJUKAI-IKGA di sisipkan Tae Kyoku ,koryu,Genkaku dan Chikaku pada Tokuteinya.

INDONESIA

Sehingga Organisasi Goju Ryu yang merujuk kepada Gojukai harus diluruskan kiblatnya apakah kepada JKF-GOJUKAI atau GOJUKAI-IKGA. Mengapa demikian ? hal ini demi tegaknya sejarah yang benar dan bukan untuk membuat perbedaan yang mengakibatkan perpecahan. Anak-anak didik kita lah taruhan masa depan kelangsungan organisasi kita yang sangat kita banggakan. Mudah-mudahan info ini sangat berguna bagi seluruh karateka Goju Ryu di Indonesia.

Minggu, 19 September 2010

Efek Psikologis Latihan Karate

Anda merasa jenuh, malas, enggan berlatih Karate lagi? Atau tidak punya waktu untuk berlatih lagi? Atau jangan2 pikiran anda sudah dihinggapi persepsi yang salah tentang latihan karate, sampai-sampai anda berpikir, “buat apa latihan karate cape-cape dan membosankan percuma tidak ada hasilnya yang ada tubuh saya sakit semua , mendingan saya mengurusi hal lain.”Kalau itu pendapat anda, barangkali alasan2 dibawah ini bisa mengubah pandangan/persepsi anda tentang pentingnya berlatih Karate, sehingga anda termotivasi kembali untuk giat lagi dalam latihan secara rutin dan konsisten. Dan bagi yang merasa tidak punya waktu akan kembali sadar akan pentingnya berlatih karate sehingga ia akan lebih bijaksana dalam menggunakan waktunya untuk latihan alias mempunyai time management yang baik.

Jika kita menempa diri kita dengan latihan Karate yang keras, melelahkan, tidak menyenangkan dan membosankan bahkan dengan membiasakan diri menahan kebutuhan manusiawi seperti rasa lapar, dahaga, amarah, takut sakit dsb untuk tetap latihan, secara terus menerus dengan perasaan penuh keyakinan, maka lama kelamaan tanpa terasa sikap mental kita akan terbentuk dengan sendirinya yaitu:
1. Tangguh, tabah, tegar dan tahan uji dalam menghadapi segala cobaan hidup
yang keras, tidak peduli sekeras apapun cobaan hidup yang menimpanya,
seorang karateka yang sudah terbiasa berlatih karate secara rutin yang
meletihkan dan membosankan akan tertempa mentalnya dalam menghadapi
cobaan hidup.
2. Percaya diri, rajin, dan rendah hati serta Mengurangi sifat-sifat buruk
seperti rasa malas, rendah diri dan sombong.
3. Lincah, cerdik, berani,bergairah, dan bersemangat. Dalam latihan Karate
tentunya melibatkan semua gerakan koordinasi otot-otot tubuh termasuk
pengerasan, kelenturan, dan pelepasan tenaga yang disertai dengan teriakan
Kiai. Dengan adanya gerakan-gerakan tersebut mempengaruhi jiwa para
Karateka sehingga membuat mereka bersemangat, bergairah, berani, dan
lincah. Sedangkan latihan bertarung membuat para Karateka menjadi cerdik
karena terbiasa berpikir bagaimana mengalahkan lawan mereka.
4. Jiwa sportif, dan bermental ksatria, dalam karate sering terdapat latihan
bertarung (Komite), dalam bertarung para karateka dipaksa untuk selalu
ersikap sportif dalam menerima setiap hasil dari pertandingan komite,
entah itu kalah atau menang.
5. Jujur. Baik jujur pada diri sendiri dan orang lain.
6. Sopan santun dan memiliki etika dalam kehidupan sehari-hari.
7. Tenang dan sanggup mengendalikan emosi/ tidak cepat marah, maksudnya
setiap terjadi permasalahan selalu memakai dengan cara musyawarah
dari pada kepalan tangan. Dalam salah satu filosofi Karate berbunyi” kenali
dirimu sendiri sebelum lawanmu, dalam seratus pertempuran kau tidak akan
dalam bahaya.” Yang berarti kita harus bisa mengendalikan pikiran/control
emosi kita dulu sebelum bertindak menyerang lawan. Karena bisa jadi
masalah dengan lawan kita tidak sesulit apa yang kita bayangkan, atau dengan
kata lain masih ada peluang alternative untuk menyelesaian masalah dengan
lawan tanpa melakukan kekerasan. Sebab dalam Karate melakukan kekerasan
adalah jalan terakhir bila segala sesuatunya sudah buntu. Jika kita berhasil
mengalahkan lawan tanpa kekerasan dan lawan mengakui kemenangan kita dengan
hormat dan segan, itu baru kemenangan tertinggi
dalam Karate. Sikap tenang dalam karate juga mengandung artian bahwa kita
juga harus tenang dalam menghadapi suatu pertarungan dengan lawan, ingat
prinsip Mizu no Kokoro (pikiran layaknya air) dan Tsuki no Kokoro(pikiran
layaknya bulan). Tanpa adanya sikap tenang gerakan serangan dan pertahanan
kita dalam beladiri menjadi amburadul dan tidak tepat sasaran dan yang
lebih buruk kita tidak dapat mengantisipasi serangan lawan atau membaca
serangan lawan sehingga kekalahanpun akan terjadi di depan mata.
8. Memperoleh pikiran, jiwa yang tenang dan damai. Dengan berlatih Karate
memungkinkan pikiran dan jiwa memperoleh ketenangan, seumpama dalam
berlatih kata, dalam latihan ini karateka dituntut mengeluarkan seluruh
kemampuannya semaksimal mungkin dari setiap gerakannya baik kecepatan,
kekuatan, kelenturan, koordinasi bagian tubuh, pemusatan energi (Kime)
serta pernafasan menjadi satu tujuan yaitu untuk mengalahkan musuh (dalam
majinasi). Sebab dalam latihan kata karateka dituntut untuk memahami
setiap gerakan dan aplikasinya (bunkai) dengan cara seolah-olah menhadapi
musuh yang sebenarnya. Seluruh pusat perhatianpun tertuju pada musuh
imajener ini, karena kalau kita lengah sedikit saja maka seakan-akan nyawa
kita akan melayang. Dalam latihan Kata pun, seseorang bisa melampiaskan
perasaan kekesalannya berupa rasa stress, kecewa, sakit hati dan lain2
kepada lawan imajenernya sehingga ia tampak lebih bersemangat dalam
mengkonsentrasikan tubuhnya dalam berlatih kata. Pelampiasan inipun berbuah
pada kualitas latihan menjadi lebih baik, sehingga akan memunculkan rasa
tenang dalam jiwa.
Itulah mamfaat jangka panjang yang akan kita dapati, bila kita secara terus menerus berlatih Karate, sebab pada intinya Karate mengajarkan sikap dan mental yang baik sesuai dengan prinsip dasar dan falsafah beladiri yang utama (bushido). Nah, bagaimana apakah sekarang anda sudah kembali termotivasi lagi untuk latihan?

Pisang Nutrisi Tepat untuk karateka

Buah Pisang yang kita kenal sehari-hari sebagai hidangan penutup, ternyata mempunyai mamfaat dan khasiat yang besar pada kita, khususnya bagi para karateka atlit atau non atlit. Dalam buah pisang misalnya pisang raja terdapat kandungan-kandungan kimia yang besar pemanfaatannya sebagai doping alami yang aman bagi tubuh. Kandungan-kandungan kimia tersebut yaitu gula (glukosa, fruktosa, dan sukrosa), trypthopan, piridoksin, ferrum, potassium, serotonin, dan riboflavin. Kandungan gula yang terdapat dalam buah pisang raja menyimpan banyak sumber kalori tubuh yang berguna untuk memulihkan tenaga para atlet. Kandungan trypthopan dalam pisang raja memiliki kemampuan untuk menormalkan fungsi sistem syaraf dan pembuangan. Piridoksin yang terdapat pada pisang raja memiliki kemampuan untuk mengontrol tingkat glukosa darah.Kandungan ferrum yang terdapat pada pisang raja berfungsi untuk merangsang produktivitas hemoglobin (Hb). Potasium pada pisang raja memiliki peranan penting dalam pemanfaatannya sebagai doping alami para atlet karena kandungan potasium ini memiliki kemampuan untuk mengatur tekanan darah, mengurangi risiko darah tinggi, mempertajam kefokusan mata, menormalkan detak jantung, mengirim oksigen ke otak, dan mengendalikan kadar cairan tubuh para atlet. Serotonin yang terdapat pada pisang raja berfungsi dalam mengatur beban ketegangan yang dialami para atlet saat menjalani pertandingan karena kandungan kimia ini memiliki kemampuan untuk mengendalikan tekanan perasaan agar menjadi lebih rileks dan terkendali, sedangkan kandungan riboflavin pisang raja berfungsi dalam mempertahankan aktivitas kerja sistem syaraf dan meningkatkan konsentrasi para atlet. Pemanfaatan buah pisang raja sebagai doping alami para atlet dilakukan dengan mengubahnya dalam bentuk juice. Hal ini dilakukan agar penyerapan nutrisi yang terdapat dalam buah pisang raja tersebut dapat diserap secara cepat dan efektif oleh tubuh.
Berdasarkan mekanisme kandungan-kandungan kimia yang terdapat pada buah pisang raja seperti yang telah diuraikan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa buah pisang raja dapat dimanfaatkan sebagai doping alami yang aman bagi tubuh serta tidak memiliki efek buruk bagi kesehatan para atlet selama dikonsumsi secara wajar.
Penggunaan pisang raja sebagai doping alami para atlet dilakukan dengan cara mengubahnya dulu dalam bentuk juice. Menurut John Heinerman dalam bukunya yang berjudul Ensiklopedi Juice, hal ini dilakukan agar penyerapan nutrisi yang terdapat dalam buah pisang raja tersebut dapat diserap secara cepat oleh tubuh. Dengan penyerapan yang cepat tersebut, maka proses penyerapan energi dan mineral-mineral penting bagi tubuh yang besar pemanfaatannya sebagai doping alami para atlet akan dapat dimanfaatkan secara efektif oleh tubuh.
Cara pembuatan juice pisang raja adalah sebagai berikut.
1. Sediakan alat (blender, pisau, gelas takar) dan bahan (1 buah pisang raja yang sudah masak,
    200 ml air putih).
2. Tuangkan 200 ml air putih ke dalam blender.
3. Kupas kulit pisang raja dan potong dalam beberapa bagian.
4. Masukkan potongan pisang raja dalam blender dan mulai pemblenderan.
5. Tunggu sampai 1 menit dan setelah selesai juice pisang raja dapat disajikan sebagai
    minuman doping alami yang aman bagi tubuh.
 Demikianlah khasiat dari buah pisang, penulis sendiri sudah pernah mengalami efek dari buah tersebut, waktu itu seharian saya makan pisang Raja saja tanpa makan nasi dan lauk pauk. Saya memakan buah pisang yang agak keras, kenyal dan tidak terlalu mentah, matang, serta manis. Buah tersebut lumayan besar untuk ukuran buah2 pisang pada umumnya. Setelah penulis menghabiskan beberapa pisang sampai kenyang ternyata penulis merasakan efek kenyang beberapa jam tanpa mau lagi mengkonsumsi nasi, kemudian disaat yang sama penulis merasakan lebih bertenaga dan lincah, badan lebih nyaman dan tenang, perut adem dan fikiran lebih fokus. Itulah khasiat yang penulis rasakan, ayo siapa yang mau merasakan lagi khasiat buah pisang?

Sabtu, 11 September 2010

Berlatih Karate di Gunung

Pagi itu aku memulai aktifitasku di hari libur dengan pergi ke daerah perbukitan yang hijau dan berudara sejuk dibawah kaki gunung untuk berolah raga (berlatih karate). Kegiatan yang dimulai dari Jogging tersebut menempuh jarak 10 km dari kaki bukit sampai puncak bukit. Dengan dikelilingi oleh hamparan area perkebunan teh yang menghijau dan tertata rapi menambah indahnya suasana diperjalanan membuat api semangatku dan gairahku semakin berkobar untuk terus berlari tanpa berhenti sampai ke puncak bukit dekat kaki gunung. Lelah dan capek secara tidak sadar tidak kurasakan lagi sepanjang perjalanan karena aku telah terlena oleh indahnya pemandangan alam disekitarku dan udara sejuk yang selalu memasuki kerongkonganku yang membuatku semakin kuat untuk terus berlari. Aktivitas yang menuntut fisik yang prima tersebut tidak menyurutkan semangatku dalam berlatih. Banyak rintangan2 yang menghadang sepanjang perjalanan berupa medan yang terjal, menanjak, tanah yang becek dan licin, batu2 yang tajam, dan bentuk tanah yang tidak beraturan/Zig-zag. Tapi itu semua kugunakan untuk menempa mental dan ragaku agar lebih kuat. Dalam ilmu beladiri rintangan2 tersebut banyak mamfaatnya yaitu jalan yang terjal dan menanjak berguna untuk menguatkan kuda2 sehingga otot paha dan dengkul menjadi lebih kuat, tanah yang becek dan licin berguna untuk melatih keseimbangan tubuh, batu2 yang tajam berguna untuk memijat telapak kaki secara alami agar menyehatkan fungsi syaraf, dan bentuk tanah yang tidak beraturan atau Zig-zag berguna untuk melatih kelincahan, kecepatan dan kekuatan otot kaki dan tubuh. Sesampainya di puncak bukit aku semakin kagum dan terpesona oleh pemandangan disekitarku, hamparan perkebunan teh, pohon2 cemara, sawah, perkampungan semuanya terlihat dari puncak bukit. Didepan dan belakangku terdapat gugusan pegunungan yang berbaris dengan diselimuti rerimbunan pohon yang hijau. Di situ ada sebuah saung /gubug yang cukup luas dan tidak ada dindingnya. Di dikatakan cukup luas karena memungkinkan aku untuk berlatih Kata. Di dalam saung itu aku mulai melemaskan dan meregangkan otot2ku setelah itu aku memulai latihan di situ dengan push up, kemudian melakukan beberapa gerakan Kihon seperti chudan tsuki, soto uke, uchi uke, gedan barai, age uke, morote uke dan yokogeri sambil melakukan kuda-kuda Kibadachi. Setelah itu aku mulai melatih beberapa gerakan kata seperti Tekki shodan dan Kan kudai.
aku merasakan kenikmatan yang luar biasa saat berlatih di alam bebas, rasanya lebih enjoy, lebih rilex, lebih bersemangat dan lebih fokus. Cobain deh teman-teman berlatih di gunung, latihan kita lebih optimal dari pada latihan di tempat biasa. Selain itu latihan di gunung juga bermamfaat membuat fisik kita lebih tangguh daripada ditempat biasa.Gak percaya? lihat saja perbedaan fisik orang pegunungan dengan orang perkotaan. Orang pegunungan jauh lebih kuat dalam bekerja, berjalan dan berlari daripada orang yang tinggal di dataran rendah semisal diperkotaan. Karena mereka telah terbiasa mendaki gunung dan menuruni lembah dengan santainya dalam kehidupan sehari-hari.Mengapa bisa demikian? kita ambil contoh perbandingan dengan orang  yang sehari-harinya tinggal di pantai. Daerah yang berpantai memiliki udara yang kaya akan oksigen, sehingga pada orang yang tinggal dipantai tidak memerlukan jumlah HB yang banyak untuk memenuhi kebutuhan tubuh akan oksigen. Seperti kita ketahui bahwa alat pengangkut oksigen dalam tubuh adalah Hemoglobin (HB) yang terdapat dalam butir darah merah. Nah, apabila orang pantai terutama yang tidak pernah berolah raga ditempatkan di pegunungan dengan ketinggian 2000-3000m diatas permukaan laut, maka ia akan terkena oleh apa yang disebut"penyakit gunung".Gejala penyakit ini adalah bahwa orang itu akan merasa lemah, lekas lelah,mengantuk dan nafas serasa tidak penuh. Setelah sekitar 10-14 hari berada di ketinggian tersebut, maka gejala penyakit tersebut biasanya akan berkurang atau hilang sama sekali. Penyakit gunung disebabkan oleh pasokan oksigen bagi keperluan tubuh tidak memenuhi kebutuhan, karena miskinnya oksigen di daerah pegunungan. Sementara itu kondisi fisik yang dimilikinya saat itu adalah kondisi alam pantai yang udaranya lebih kaya akan oksigen. Sebaliknya orang gunung memerlukan jumlah HB yang lebih banyak dan penyesuaian lainnya karena udaranya miskin akan oksigen. Itulah yang telah terjadi pada orang pantai yang telah dapat menyesuaikan diri dengan ketinggian tersebut. Sehingga Hb dan faktor penyesuaian lain akan meningkat. itulah alasannya mengapa aku memilih latihan di gunung. Setelah aku selesai latihan selama kurang lebih 3 jam lalu turun gunung. Aku merasakan perubahan yang drastis sesudah latihan, ini beda dengan latihan di tempat biasa. Tubuh serasa lebih segar, nyaman, kuat dan lincah. Nah, bagaimana komentar teman2 berani mencoba latihan di gunung?

Jumat, 10 September 2010

Latihan Kecepatan untuk Kumite

 
Membaca suatu artikel tentang beladiri Taekwondo, saya jadi terinspirasi untuk menulis sabagai bahan untuk memperkaya dan menyempurnakan pengetahuan tentang latihan beladiri khususnya Karate. Barangkali dengan tulisan saya ini akan membantu menambah wawasan para karateka tentang gaya latihan fisik mereka, sehingga tehnik dan kekuatan fisiknya akan lebih baik.
Dalam rangka menyiapkan diri anda untuk pertandingan yang akan berlangsung 8 minggu, hal2 apa saja yang ingin anda lakukan untuk mempersiapkan diri? Apakah anda akan melakukan:
1. Lari jarak pendek 1 - 2 km
2. Lari jarak menengah 3 - 5 km
3. Lari jarak jauh 6 - 10 km
4. Sprint 50 - 100 meter

Sebelum anda mengetahui jawaban mana yang benar ada baiknya anda memahami hal2 yang penting dalam dulu tubuh anda. Tubuh kita terdiri dari dua serat otot yaitu otot merah dan otot putih. Serat otot merah adalah serat otot yang bekerja dengan lambat namun lebih tahan lama atau yang lebih dikenal dengan “sentakan lambat”. Sedangkan serat otot Putih adalah serat otot yang bekerja dengan cepat dan meledak-ledak yang dikenal dengan “sentakan cepat”.
Setiap orang mempunyai komposisi yang berbeda antara otot putih dan otot merah, atau dengan kata lain seseorang mungkin ada yang memiliki serat otot Putih lebih banyak dibandingkan dengan otot merah, tapi yang lainnya ada yang memiliki serat otot putih yang lebih sedikit dibandingkan otot merahnya.
Atlit olympiade yang lari pada jarak pendek seperti 100m/400m mempunyai sejumlah besar otot putih. Sedangkan pelari marathon dan pelari jarak jauh seperti 1600m mempunyai sejumlah besar otot merah. Jika kita tukar antara si pelari jarak jauh dengan jarak pendek, maka pelari jarak pendek akan mudah kelelahan di marathon dan pelari marathon akan sangat lambat larinya di jarak 100m.
Bial anda sudah mempunyai komposisi serat otot putih maupun merah yang mungkin tidak sesuai dengan harapan anda tidak apa2. Itu karunia dari Sang Maha Pencipta, nikmatilah! Tapi berita baiknya serat2 otot tersebut bisa dilatih.
Kemudian yang perlu anda pahami adalah bahwa Karate adalah olahraga yang cepat dan meledak-ledak. Poin akan anda dapatkan saat anda menyerang cukup cepat untuk mengenai sasaran sebelum lawan anda dapat menghindar. Akan menjadi sulit jika anda bergerak dengan lambat.
Jika anda memilih jawaban no. 3 adalah artinya anda berlatih gerakan yang lambat untuk
Mempertahankan pada waktu yang lama, sedangkan dalam pertandingan waktunya Cuma 3-4 menit per ronde (bukan waktu yang lama).
Jika anda memilih jawaban no. 2, maka anda masih melatih otot merah anda. Jarak 3-5 km adalah jarak untuk daya tahan bukan untuk ledakan.
Jika anda memilih jawaban no. 1, anda masih benar tapi masih kurang masalahnya saat anda berlari 1-2 km, potensi otot putih belum digunakan dengan maksimal. Coba pikir seperti ini, kita ambil rata-rata, biasanya seorang Karateka bisa berlari dengan jarak ini sekitar 5-6 menit. Masih saja, ini masih kurang tepat karena dalam pertandingan karate, anda memerlukan ledakan yang besar namun dalam waktu yang pendek.
Jika anda memilih jawaban no.4 maka itu suatu jawaban yang tepat karena dalam sebuah lari sprint yang maksimal membuat otot anda bekerja dengan kemampuan yang sama dengan saat pertandingan Karate. Sekarang mungkin anda bertanya, "tapi hanya dibutuhhkan waktu 13 detik untuk berlari sprint 100 meter, dan pertandingan Karate berlangsung 3 menit." Jadi halini kenapa anda akan beristirahat selama 15 detik kemudian berlari sprint lagi 100m. Lanjutkan dengan pola seperi ini sampai waktu 3 menit. maka anda akan terbiasa dengan waktu pertandingan Taekwondo sekitar 2-3 menit dengan waktu istirahat 1 menit.

Pola berulang ini sprint-istirahat-sprint-istirahat dst. sangat mirip dengan pertandingan Karate. Kebanyakan pertandingan ada saat yang meledak-ledak yakni sekitar 13 detik. Kemudian biasanya ada waktu seseorang akan tidak melakukan serangan dan hanya berputar-putar sekitar lapangan sebelum kemudian melakukan ledakan lagi.
Begitulah persiapan fisik untuk pertandingan, tapi menurut pendapat penulis lari jarak jauh juga tidak boleh diabaikan, karena dengan berlari jarak jauh tubuh kita akan menjadi siap atau tidak kaget dalam melakukan latihan sprint, sehingga sprint kita bisa mencapai tingkat yang maksimal. Lari jarak jauh juga berguna untuk meningkatkan ketahanan tubuh kita dalam bertarung jika dalam pertarungan yang sebenarnya, seumpama kita sedang melawan satu orang atau dikeroyok tiga orang, maka kita dituntut untuk mempunyai ketahanan fisik yang lama, karena dalam pertarungan yang sebenarnya tidak mengenal waktu, jadi siapa yang paling tahan itu adalah yang menang.

Sumber: www.SucceedinMartialArts.com




Kamis, 09 September 2010

Petarung Dengan Satu Jurus

Memang benar nasehat Master Funakoshi pendiri Karate aliran Shotokan tentang cara melatih suatu kata atau Jurus. Menurut beliau hendaknya jika belajar satu Kata saja paling sedikit harus memakan waktu minimal 3 tahun, dan beliau juga berpesan:” jangan pindah ke jurus lain dulu sebelum jurus ini kamu kuasi dengan mantap ulangi dan ulangi terus dari gerakan semula!”. Tentang berlatih suatu tehnik juga beliau berpesan kerjakan 1000x sehingga kau akan menemukan jawabannya!”. Dari kata2nya terbersit makna bahwa dengan mengasah satu jurus saja secara terus-menerus maka jurus kita akan semakin tajam dan otomatis akan menjadi senjata yang mematikan bagi lawan. Jurus kita akan lebih mempunyai bobot dalam menyerang, dibandingkan dengan lawan yang mempunyai banyak jurus tetapi dalam proses latihannya kurang dilatih dan dihayati. Mungkin ini yang namanya kekuatan Fokus, karena si pelaku konsentrasinya Cuma melatih dan melatih satu jurus saja, dan lebih mudah dalam menyempurnakan dan mengintropeksi jurus tersebut. Ini berlaku tidak hanya di dalam beladiri Karate tapi di dalam beladiri lainnya. Simak cerita berikut:



Di Hawai, ada seorang cacat yang tidak punya tangan kanan sejak lahir, namun tangan kirinya normal. Sewaktu masih kecil, ia sering dihina dan diolok-olok oleh teman2nya. Ia menjadi rendah diri (minder) karena kecacatannya itu



Pada suatu hari, dia bertemu seorang guru beladiri (di Hawai banyak orang keturunan Jepang yang ahli beladiri), dan Guru itu bertanya kepadanya “Apakah kamu mau kalau saya mengajarimu ilmu beladiri supaya kamu menjadi percaya diri?” Jawabnya dengan semangat “Mau, saya sangat mau!”



Akhirnya, orang cacat itu diajari satu jurus kuncian dan ia diminta untuk terus mempraktikkannya. Hingga berminggu2 lamanya, murid itu terus menerus mempraktikkan satu jurus itu saja. Pada minggu ke-16 murid itu merasa sudah pandai. Ia lalu berkata “Guru, tolong ajarkan kepada saya jurus yang lainnya.” Gurunya menjawab “Praktikkan jurus itu lagi, sekarang belajar lebih cepat, dan lebih kuat!” Setelah beberapa minggu, ketika muridnya mengatakan “Guru saya sudah ahli.” Gurunya menjawab, “Kamu harus lebih kuat dan lebih cepat lagi, kamu harus banyak lawan tanding!” Gurunya bertanya “Apakah kamu sudah ahli?” Kalau memang sudah ahli selanjutnya kamu bisa mempraktikannnya dengan lawan tandingmu.” Ternyata jurusnya bekerja dengan sempurnya dan ia bisa mengalahkan pada lawan tandingnya dengan mudah.



Gurunya puas dengan hasil tersebut, dan berkata. “Baiklah, sekarang kamu akan saya daftarkan dalam pertandingan bela diri berkelas.” Namun si murid berteriak, “Guru! Saya kan baru bisa menguasai satu jurus, tapi mengapa anda sudah mendaftarkan saya?” Gurunya menjawab “Tidak masalah!” Kemudian sang murid berpikir, “Oh, kalau saya didaftarkan ke suatu pertandingan, mungkin saya akan diajarkan jurus yang baru karena pertandingan masih 8 minggu lagi.” Ternyata tidak, dia hanya tetap diajari satu jurus yang sama, satu jurus kuncian, terus menerus hanya diajari satu jurus itu. Dalam latih tanding dia dapat mengalahkan semua lawan tandingnya. Lalu ia berkata “Guru, apakah saya harus mengikuti pertandingan hanya berbekal satu jurus ini?” Gurunya menjawab, “Sudahlah, yang penting kamu terus praktik lawan tanding yang lebih cepat dan lebih kuat untuk menyempurnakannya.” Murid yang cacat itu bertanya lagi, “Apakah saya tidak diajari jurus lainnya?” Gurunya berkata dengan lantang. “Tidak!” Kemudian murid itu berkata “Guru, kalau nanati saya kalah, saya akan menjadi sangat malu.” Gurunya memberikan semangat, “Tidak masalah, kamu ikut saja.”



Tibalah hari pertandingan itu. Si murid tersebut tetap hanya menggunakan satu jurus untuk bertarung dengan semua lawannya. Ketika menghadapi lawan pertama, dengan cepat ia bisa mengunci lawannya dan dengan cepat pula lawan itu tidak bisa bergerak sama sekali dan menyerah. Demikian seterusnya hingga babak ketiga, dia hanya menggunakan satu jurus dan berhasil mengalahkan semua lawannya dengan cepat. Kemudian dia masuk babak semi final, dan dia berkata kepada gurunya, “Waduh guru….., sudah tiga kali saya menggunakan jurus ini, nanti saya akan ketahuan oleh lawan saya selanjutnya, please, tolong saya diajarkan jurus sakti yang lainnya agar saya bisa menang lagi”. Gurunya menjawab dengan tegas “Sudahlah, kamu pakai jurus itu saja dengan lebih cepat dan lebih kuat.”



Akhirnya. Dengan sedikit terpaksa murid itu maju ke babak semifinal dengan tetap menggunakan satu jurus tadi, dan ternyata lawannya dapat dikunci dengan cepat dan menyerah kalah. Ia berteriak merayakan kemenangannya

Akhirnya ia mencapai babak final. Kali ini lawannya adalah juara bertahan selama tujuh kali berturut2. Secara spontan ia berkata lagi kepada gurunya, “Waduh Guru….,, Kali ini saya benar2 tidak berkutik, dia juara bertahan dengan rekor tujuh kali mempertahankan gelarnya. Saya empat kali menang hanya menggunakan satu jurus yang sama terus-menerus, bagaimana saya bisa menang melawan juara ini?” Murid itu tampak mulai tertekan dan berkata, “Tolong…, ajari saya jurus sakti yang baru, tolonglah saya guru!” Gurunya menjawab, “Tidak! Kamu tetap masuk final hanya dengan satu jurus itu dengan lebih cepat dan lebih kuat lagi!”



Dan ketika akhirnya ia berhadapan dengan juara bertahan itu dengan hanya menggunakan satu jurus yang digunakan sebelumnya, ternyata dalam waktu singkat juara bertahan itu dapat terkunci dan menyerah kalah. Kemudian dia merayakan kemenangannya dengan kegembiraan yang luar biasa. Malam harinya ketika murid tersebut pulang, ia disambut dengan pesta yang sangat meriah. Dan ketika semua sudah pulang dari pestanya, yang masih tinggal hanya dia dan gurunya. Mereka duduk di tepi panta melihat ombak yang menderu dan memecah di tepian pantai dalam sinar cerah bintang dan rembulan.



Kemudian si murid bertanya kepada gurunya, “Guru, saya tidak habis pikir, mengapa saya bisa jadi juara dengan hanya satu jurus?” Gurunya menjawab, “Ada dua hal mengapa kamu bisa menjadi pemenang. Pertama , Teknik kuncianmu itu adalah teknik kuncian yang paling hebat di dunia beladiri, sangat sulit diantisipasi, apalagi kalau kamu jalankan dengan kekuatan dan kecepatan yang luar biasa. Kedua, teknik kuncian kamu ini sebenarnya ada penawarnya atau ada cara menghindarinya. Tetapi untuk melakukan nya lawanmu harus memegang tangan kananmu, dan kamu tidak punya tangan kanan…….!!”

Nah! bagaimana pendapat anda, masih maukah anda menekuni satu jurus saja sampai benar2 matang sebelum mempelajari jurus lainnya?


sumber: Marketing Revolution. Tung Desem Waringin